"Kalau kami catat kemarin, waktu pandemi agak melonjak memang. Biasanya setahun itu paling sekitar Rp500 jutaan. Tetapi kemarin itu sekitar Rp3 miliar. Artinya ada 300 orang anggota yang meninggal. Berarti Rp3 miliar kita keluarkan. Dan itu kita alokasikan dari apa yang kita miliki, jadi tidak sedikit memang. Tapi kami komit. Jadi artinya, Peradi ini memberikan kontribusi, bukan hanya kepada masyarakat berupa bantuan hukum cuma-cuma. Kita selalu tekankan kepada seluruh anggota Peradi, kita punya bakti dan kewajiban memberikan bantuan hukum cuma-cuma pada rakyat yang tidak mampu. Serta selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial," ujar Otto Hasibuan.
Di sisi lain, sebagai wujud nyata dari partisipasi aktif, bakti, dan kepedulian sosial Peradi, para anggota juga terjun membantu warga. Misalnya, saat banjir melanda wilayah Yogyakarta maupun Padang.
"Begitu juga dengan kegiatan pemotongan hewan kurban pada Iduladha kali ini. Sesuai komitmen kami untuk selalu berkontribusi dan berperan aktif melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Atas nama Peradi, saya mengucapkan kepada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia serta kepada pemerintah juga kepada anggota dan pengurus Peradi di mana pun berada. Selamat Iduladha, mohon maaf lahir dan batin," pungkas Otto.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Hukumonline dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).