Berbagai kasus penipuan investasi digital berkedok binary option atau opsi biner hingga robot trading marak terjadi saat ini. Konsumen yang menjadi korban investasi bodong, mengarah ke perjudian, menggunakan skema ponzi atau MLM secara digital telah menelan banyak korban dengan nilai kerugian hingga triliunan rupiah.
Founder sekaligus CEO Astronacci International, Gema Goeyardi, menyampaikan terdapat potensial penipuan investasi digital khususnya pada opsi biner. Dia menjelaskan opsi biner merupakan judi bukan investasi. Akselerasi digital dan dampak pandemi Covid-19 menyebab masyarakat tergiur memperoleh keuntungan cepat.
“Binary option itu konsepnya main tebak-tebakan. Yang jadi highlight bahwa unsur perjudiannya mirip dengan Australia Security Exchange dan yang paling parah terjadi fraud pada sistemnya,” ungkap Gema, Selasa (5/4).
Sumber: Materi Gema Goeyardi
Dia mengimbau masyarakat harus menyadari bahwa investasi yang tawarkan keuntungan pasti dan imbal hasil besar harus diwaspadai terjadi fraud.
Baca Juga:
- Menilik NFT dalam Asas Hukum Jaminan Kebendaan
- Peran Tanda Tangan Elektronik dalam Transaksi Bank Digital
- Mengenal Cyber Law dan Aturannya
Seperti diketahui, transaksi binary option ini hanya menebak suatu aset akan mengalami kenaikan atau penurunan. Jika berhasil trader dapat meraih keuntungan berkisar hingga 80 persen. Sedangkan bila gagal maka modal trader tersebut akan hangus 100 persen dan mengalami kerugian.
Sedangkan, robot trading dikatakan Gema merupakan sesuatu yang sudah ada sejak lama karena termasuk kemajuan teknologi. Hanya saja, konsumen harus mewaspadai potensi penipuan yang dilakukan oleh pemilik layanan robot trading yang mengkhususkan pada broker tertentu.