BPOM Sebut Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Untuk Perlindungan Konsumen
Terbaru

BPOM Sebut Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Untuk Perlindungan Konsumen

Saat ini draft regulasi pelabelan risiko BPA—masih dalam proses revisi lanjutan di BPOM—mencakup aturan kewajiban bagi produsen memasang label peringatan potensi bahaya BPA pada galon guna ulang berbahan polikarbonat, jenis plastik yang pembuatannya menggunakan BPA.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit
BPOM Sebut Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Untuk Perlindungan Konsumen
Hukumonline

Usaha air minum isi ulang kini menjadi salah satu usaha yang cukup diminati oleh masyarakat. Kini usaha air minum isi ulang tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, namun usaha ini juga berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat dengan skala bisnis UMKM.

Mengingat bahaya BPA yang terkandung dalam galon isi ulang, ke depan pelaku usaha wajib mencantumkan label risiko Bisfenola A (BPA). Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang mengatakan bahwa pelabelan risiko BPA—bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker dan kemandulan—adalah bentuk nyata perlindungan pemerintah atas potensi bahaya dari peredaran luas galon guna ulang di tengah masyarakat.

"Pelabelan ini semata untuk perlindungan kesehatan masyarat. Jadi tidak ada istilah kerugian ekonomi," kata Rita dalam pernyataan tertulis, Kamis (2/6).

Baca Juga:

Rita menjelaskan draft regulasi pelabelan risiko BPA—saat ini masih dalam proses revisi lanjutan di BPOM—mencakup aturan kewajiban bagi produsen memasang label peringatan potensi bahaya BPA pada galon guna ulang berbahan polikarbonat, jenis plastik yang pembuatannya menggunakan BPA.

"Yang diinginkan BPOM sebatas produsen memasang stiker peringatan. Jadi tidak ada isu tentang sampah plastik sama sekali. Jangan diputarbalikkan," ujarnya.

Pernyataan tersebut merespon pandangan miring lobi industri air kemasan atas draft peraturan pelabelan risiko BPA. Dalam berbagai kesempatan, asosiasi industri mengklaim pelabelan bakal memperbesar volume sampah plastik karena konsumen akan beralih ke kemasan galon sekali pakai yang notabene bebas BPA.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait