#BreakTheBias: Adapt in Changing Environment
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2022

#BreakTheBias: Adapt in Changing Environment

kreativitas, imajinasi, dan menjadi pribadi yang adaptif akan memberikan nilai plus sebagai advokat menurut Amelia Sonang.

Oleh:
Tim Hukumonline
Bacaan 5 Menit
Foto: Amelia Rohana, UMBRA Law
Foto: Amelia Rohana, UMBRA Law

Banyak yang berpendapat untuk menjadi lawyer handal, seseorang harus memiliki fondasi kecerdasan yang kuat: logis, analitis, dan detail-oriented. Walaupun kualitas-kualitas tersebut jelas penting, menurut Amelia Rohana Sonang, Associate di UMBRA – Strategic Legal Solutions, tidak kalah penting juga untuk memiliki kreativitas, imajinasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam setiap perubahan. 

Amelia, di masa kecilnya, sempat bercita-cita menjadi bekerja di industri kreatif. Namun takdir berkata lain dan ia malah mendapatkan dirinya berkuliah hukum di Universitas Gadjah Mada. Tapi itu tidak mengecilkan semangatnya, dan malahan ia justru menyadari bahwa sisi kreatifnya sangat membantu dalam memahami pembelajaran hukum, terutama dalam aspek praktiknya. Selama masa kuliah, Amelia aktif berpartisipasi dalam kompetisi peradilan semu atau mooting. Ia pernah mewakili UGM di Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot di Austria, yang merupakan kompetisi mooting arbitrase terbesar di dunia. Ia juga merupakan pemimpin delegasi di lomba Foreign Direct Investment International Arbitration Moot. Tak tanggung-tanggung, dari 59 tim peserta yang berasal dari berbagai universitas top dunia, tim yang ia pimpin berhasil meraih gelar Overall Highest Ranked Team dan 2nd Best Memorial for Respondent. 

“Di kompetisi internasional yang diikuti oleh sejumlah universitas terbaik di seluruh dunia, yang membedakan bukan argumen apa yang kami bawakan, tetapi bagaimana kami menyajikan argumen-argumen tersebut sekreatif dan sesolutif mungkin baik dalam memorandum tertulis dan oral pleading. Ini yang membuat tim kami menonjol dari tim lain, karena kami dapat mengejutkan arbiter dengan argumentasi kami secara out-of-the-box dan menyesuaikan penyampaian argumentasi kami dengan penuh atensi terhadap berbagai karakter para arbiter yang kami hadapi,” ujar Amelia menjelaskan bagaimana delegasinya bisa meraih kesuksesan di lomba tersebut. 

Pendekatan itu terus dipegang kuat oleh Amelia bahkan saat ia bekerja sebagai lawyer di UMBRA – Strategic Solutions. Dalam 4 tahun terakhir ia bekerja sebagai lawyer di UMBRA, Amelia telah terlibat dalam berbagai transaksi berprofil tinggi dan telah mewakili klien Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta swasta baik internasional maupun lokal, khususnya dalam bidang ketenagalistrikan, infastruktur, dan energi baru dan terbarukan (EBT). Menurutnya, ada suatu kepuasan tersendiri dalam mengerjakan transaksi dalam bidang ketenagalistrikan dan EBT, karena secara tidak langsung ia dapat berkontribusi dalam mendorong pelaksanaan program-program Pemerintah Indonesia untuk mencapai target penurunan emisi yang dapat memberikan manfaat sosial seperti peningkatan lingkungan hidup yang lebih sehat dan kemajuan dalam hal teknologi inovatif di era disrupsi ini.

Salah satu proyek yang paling berkesan baginya adalah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata 145 MWac yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara. Dalam usianya yang masih sangat muda, Amelia sudah dipercaya menjadi lead associate mewakili PT PLN (Persero) dalam penyusunan dan negosiasi perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) serta pencapaian financial closing untuk pembiayaan Proyek. Baru-baru ini, Amelia juga kembali terlibat sebagai lead associate dalam penyiapan dan negosiasi PPA untuk proyek PLTS Bali 2 x 25 MW. Proyek penting ini bukan saja merupakan proyek pertama yang sukses dari proses tender pemilihan langsung oleh PLN untuk PLTS, namun juga merupakan salah satu pilot project bagi Pemerintah Indonesia untuk menunjukkan komitmennya mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia untuk periode 2050 – 2070.

“Ketika menegosiasikan suatu transaksi dengan counterpart atau bahkan menjelaskan suatu poin kepada klien, keberhasilan pekerjaan kita tidak hanya sekedar menyampaikan apa yang tertulis dalam kontrak, tetapi juga bergantung pada kemampuan storytelling, bagaimana cara menyajikan suatu argumen atau menyampaikan suatu perspektif dengan cara yang tepat, dan yang paling penting, mudah dimengerti agar transaksi dapat mencapai kesepakatan.” kata Amelia.

Tak hanya berkecimpung secara ekstensif dalam pengembangan proyek EBT, Amelia juga merupakan fast-learner yang memiliki get-things-done attitude bahkan dalam mengerjakan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya di lingkungan yang sangat demanding. Contohnya, di 2021, Amelia, berperan sebagai lead associate dalam pelaksanaan proses legal due diligence mewakili PLN untuk akuisisi saham PT Mandau Cipta Negara (MCTN) dari Chevron Standard Limited. Transaksi penting ini memungkinkan PLN untuk mengoperasikan fasilitas cogeneration 300MW milik MCTN demi memastikan pasokan listrik berkelanjutan ke Blok Rokan, salah satu blok minyak terbesar dan terproduktif di Indonesia. Transaksi tersebut merupakan bagian dari rencana Pemerintah untuk mempertahankan kemandirian energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Sebagai proyek strategis untuk kepentingan nasional yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang ketat karena dilakukan melalui tender yang kompetitif, Amelia dituntut untuk sigap memimpin proses LDD, berpikir kreatif menyelesaikan isu-isu hukum yang ditemukan, dan berkoordinasi secara intens dengan beragam stakeholders. 

“Salah satu hal yang selalu ditekankan oleh para partners di UMBRA adalah lawyer tidak hanya sekedar membaca atau menafsirkan suatu peraturan. Tentu saja ia harus memiliki pemahaman yang baik mengenai hukum, korelasinya terhadap transaksi yang sedang dikerjakan dan bagaimana cara menerapkan pengetahuan itu untuk memberikan solusi hukum terhadap masalah yang ada. Namun, seorang lawyer juga harus imajinatif dalam menemukan cara-cara kreatif, praktis, dan solutif untuk membantu klien mencapai tujuan mereka  dalam batasan-batasan kerangka hukum yang ada.” kata Amelia. 

“Banyak klien kami yang mengatakan betapa terkesannya mereka dengan kualitas kerja dan profesionalisme Amelia terlepas dari usianya yang masih muda. Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami untuk menyaksikan pertumbuhan lawyer-lawyer muda di UMBRA yang memiliki passion yang tinggi untuk melayani klien dan lebih penting lagi, mau bekerja keras untuk mengembangkan diri mereka untuk menjadi go-to lawyer di industri tertentu karena masa depan konsultan hukum bertumpu pada spesialisasi. Seringkali orang terjebak dalam bias pemikiran bahwa usia muda menjadikan seorang lawyer tidak mampu berspesialisasi padahal bicara pengalaman itu bukan cuma sekedar jumlah tahun pengalaman, tapi intensitas dari apa yang dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Saya tidak ragu untuk menyatakan bahwa dengan kinerja dan intensitas pengalamannya sejauh ini, Amelia adalah go-to lawyer terkait bidang ketenagalistrikan, EBT dan infrastruktur di UMBRA”, ujar Pramudya A. Oktavinanda, Managing Partner dari UMBRA – Strategic Legal Solutions.

Selain kontribusinya dalam beragam transaksi UMBRA, Amelia juga aktif berkontribusi dalam social activities di UMBRA, termasuk menyelenggarakan acara sosial di kantor, mengkoordinasikan acara outing, dan bahkan memberikan warna pada media sosial UMBRA dimana ia menyalurkan kreativitasnya dengan membuat konten-konten video yang bermanfaat untuk marketing. Contohnya, dalam rangka anniversary UMBRA ke-4, Amelia berpartisipasi dalam pembuatan video Send-Your-Waste challenge, yang mengkampanyekan pengelolaan sampah bertemakan Zero Waste 4 the Future yang diadakan UMBRA dengan berkolaborasi dengan Waste4Change (W4C) untuk meningkatkan kesadaran anak muda dalam pengelolaan sampah, dengan cara memilah sampah rumah dan mengirimkannya ke W4C untuk didaur ulang secara optimal. Selain itu, ia juga berinisiatif membuat video konten dokumentasi dari office outing tersebut pada saat office outing UMBRA ke New York, USA yang bisa diakses di akun Instagram UMBRA di @umbralaw. 

Tags: