Cara Meningkatkan Jumlah Pembaca dan Sitasi Artikel Jurnal
Terbaru

Cara Meningkatkan Jumlah Pembaca dan Sitasi Artikel Jurnal

Terdapat lima cara untuk meningkatkan sitasi artikel atau jurnal publikasi.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Webinar bertema Tahapan Penulisan Lanjutan, Tahapan Peer-Review dan What’s Next Setelah Publikasi Jurnal Internasional, pada Jumat (17/3). Foto: WIL
Webinar bertema Tahapan Penulisan Lanjutan, Tahapan Peer-Review dan What’s Next Setelah Publikasi Jurnal Internasional, pada Jumat (17/3). Foto: WIL

Sitasi adalah sebuah referensi atau kutipan yang memungkinkan seseorang untuk mengakui sumber-sumber yang telah dikutip. Sitasi ini berguna untuk memverifikasi data yang didapat agar tulisan dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki akuntabilitas.

Sitasi menjadi penting karena ide/gagasan/argumen yang dikutip merupakan ‘mata uang’ dalam akademis. Kemudian, jika tidak mencantumkan sumber dalam tulisan terhadap ide atau argumen yang telah diambil berarti telah melanggar hak yang dimiliki oleh penulis.

“Sitasi ini menjadi penting sebagai bukti produktivitas penelitian, pengakuan atas kualitas riset, bukti dampak hasil riset dan meningkatkan citra institusi,” ujar Normand Edwin selaku Deputy Editor Hukumonline pada sesi webinar bertema Tahapan Penulisan Lanjutan, Tahapan Peer-Review dan  What’s Next Setelah Publikasi Jurnal Internasional”, pada Jumat (17/3).

Baca Juga:

Tidak hanya itu, Edwin mengemukakan fungsi sitasi juga bisa menjadi portfolio pemiliknya, sehingga akan berpeluang lebih besar mendapat pendanaan dana hibah, insentif, promosi karir akademik, bekal untuk mendaftarkan jurnal dalam indeks bereputasi, serta bekal akreditasi institusi.

“Sitasi ini dirujuk oleh sesama akademisi untuk memperkuat argumentasi mereka atau mematahkan argumentasi sebelumnya. Tetapi,  apapun itu yang pasti sitasi itu menjadi bukti produktivitas peneliti dan ini menjadi rujukan pengakuan kualitas riset,” imbuhnya. 

Pada kesempatan tersebut, Edwin membagikan sejumlah tips untuk meningkatkan sitasi, di antaranya:

  1. Menerbitkan di jurnal yang tepat yang sudah terakreditasi dan masuk dalam indeks bereputasi.
  2. Memiliki profil peneliti yang tersedia secara daring.
  3. Menggunakan judul atau kata kunci yang kuat untuk pencarian di internet serta pastikan akses pada artikel tidak eksklusif.
  4. Mengajak kolega dosen atau mahasiswa menggunakan artikel penulis sendiri sebagai sitasi saat penulisan ilmiah.
  5. Men-sitasi kembali artikel sendiri yang sudah terbit.
Tags:

Berita Terkait