Cek Saldo Efek Bisa Melalui ATM
Berita

Cek Saldo Efek Bisa Melalui ATM

Baru Permata Bank, berikutnya masih ada lima bank yang akan memiliki fasilitas ini.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Foto: SGP (Ilustrasi)
Foto: SGP (Ilustrasi)
Selain untuk menarik dana atau membayar tagihan, kini mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bisa dipergunakan untuk mengecek saldo efek bagi para investor. Fasilitas ini ditandai dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama Co-Branding Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) antara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan PT Bank Permata Tbk (Permata Bank).

Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi mengatakan, dengan adanya kerjasama ini maka investor bisa mengecek saldo efeknya di ATM yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RDN). Menurutnya, kerjasama ini dapat diimplementasikan pada akhir Juni 2014. Ia berharap, ke depan bukan hanya ATM Permata Bank saja yang memiliki fasilitas ini.

Setidaknya, terdapat lima bank lain yang terdaftar sebagai bank administrator RDN di KSEI. “Sebagai pengembangan tahap awal, kerja sama dengan Permata Bank ini diharapkan juga dapat diikuti kerjasama-kerjasama dengan Bank Administrator RDN lainnya,” katanya.

Alasan penggunaan ATM lantaran jaringan ATM perbankan sangat luas. Ia berharap, fasilitas melalui ATM ini dapat menjadi alternatif penggunaan aplikasi berbasis website maupun mobile oleh para investor. Sehingga, semakin banyak investor yang login ke fasilitas AKSes. Menurut Heri, per akhir Desember 2013, jumlah investor yang login ke fasilitas AKSes masih minim, yakni sekitar 13 persen dari 320 ribu investor di Indonesia.

Heri mengatakan, kerjasama ini merupakan sinergi yang baik antara pasar modal dengan sektor perbankan. Menurutnya, luasnya jaringan ATM yang tersebar hingga ke pelosok wilayah Indonesia, dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal sehingga ke depan perkembangan pasar modal bisa menjadi lebih baik lagi.

Heri yakin, keamanan data dan informasi dalam layanan ini dapat terjaga. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi ISO 27001:2005 mengenai kebijakan sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) oleh KSEI pada akhir tahun 2013 lalu. “Bentuk inovasi untuk keterbukaan informasi seperti kerjasama dengan bank untuk akses melalui ATM ini juga disadari harus didukung kebijakan keamanan informasi yang baik dan berstandar internasional,” katanya.

Plt Direktur Utama Permata Bank Herwidayatmo mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk dukungan Permata Bank di sektor pasar modal Indonesia. Menurutnya, melalui fasilitas ini maka investor dapat memonitor dan mengelola investasinya di pasar modal. “Melalui jejaring dan kanal elektronik yang kami miliki, kami berharap para investor dapat memiliki fleksibilitas dalam bertransaksi,” katanya.

Ia mengatakan, ke depan, fasilitas ini masih membutuhkan fitur tambahan. Misalnya, dengan fasilitas ATM ini maka investor dapat menyampaikan instruksi penarikan dana kepada perusahaan efek. Menurutnya, fitur tambahan seperti ini merupakan alternatif penyampaian instruksi melalui fax atau aplikasi online trading yang sudah ada selama ini.

Syarat utama untuk menggunakan fasilitas ini, investor cukup menjadi nasabah dan memiliki rekening tabungan di Permata Bank untuk memperoleh kartu ATM. Selain itu, investor tersebut juga harus memiliki RDN yang dibukakan di Permata Bank oleh perusahaan efeknya. Penggunaan fasilitas ini pun tidak sulit bahkan tak perlu mengganti kartu ATM atau Personal Identity number (PIN) bagi investor yang sudah menjadi nasabah Permata Bank.

Setelah memiliki kartu ATM, investor dapat melakukan registrasi melalui mesin ATM Permata Bank. Proses registrasi cukup dilakukan sekali saja. Setelah proses registrasi selesai, selanjutnya investor dapat mengakses informasi data saldo Efek dan dana yang tercatat di KSEI melalui menu yang ada di ATM. Menurutnya, ATM yang bisa dipergunakan untuk mengecek saldo efek ini baru di mesin-mesin ATM Permata Bank saja, bukan di ATM bersama.

Penandatangan kerjasama ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida. Ia menyambut baik kerjasama yang bertujuan untuk memperluas penggunaan fasilitas AKSes melalui jaringan ATM. Menurutnya, kerjasama ini dapat mendukung perkembangan sektor pasar modal di Indonesia. Terlebih lagi, melibatkan perbankan yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas.

“Sebagai bagian dari keseharian masyarakat, tentunya ATM sudah tidak asing dan juga sudah sangat familiar digunakan, sehingga diharapkan dapat mempermudah investor bila dapat digunakan juga untuk aktivitas terkait investasi di pasar modal,” kata Nurhaida.

Menurutnya, kerjasama ini merupakan bagian dari program Strategic Management Office dan Project Management Office (SMO-PMO) yang dikembangkan oleh OJK dan Self Regulatory Organization (SRO). Program tersebut intinya mengembangkan infrastruktur pasar modal yang merupakan turunan dari ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.V.D.10 mengenai prinsip know your client (KYC) dan pembentukan identitas tunggal pemodal atau single investor identification (SID).
Tags: