Cetak Sejarah, Tim FH UNPAR Pertama Capai Semifinal Vis East Moot
Terbaru

Cetak Sejarah, Tim FH UNPAR Pertama Capai Semifinal Vis East Moot

Kompetisi simulasi arbitrase komersial internasional tentang hukum perdagangan. Tim Indonesia selama ini hanya mencapai babak perempatfinal.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Tim Delegasi Indonesia dari FH UNPAR pada Vis East Moot 2023. Foto: Istimewa
Tim Delegasi Indonesia dari FH UNPAR pada Vis East Moot 2023. Foto: Istimewa

Delegasi Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (FH UNPAR) menjadi tim Indonesia pertama yang berhasil mencapai babak semifinal Vis East Moot. Capaian ini adalah prestasi tertinggi sejak universitas-universitas dari Indonesia berpartisipasi sebagai peserta. Vis East Moot adalah kompetisi simulasi arbitrase komersial internasional tentang hukum perdagangan.

“Kami sangat bangga terhadap rekor yang dipecahkan. Saya harap dunia hukum di Indonesia dapat terus berkembang dan sanggup bersaing di kancah internasional!” kata Liona Nanang Supriatna, Dekan FH UNPAR dalam siaran pers kepada Hukumonline.

Capaian terjauh tim Indonesia selama ini adalah masuk perempatfinal yang pernah dicapai Tim Universitas Gadjah Mada tahun 2018 dan Tim FH UNPAR tahun 2021. Kali ini Tim FH UNPAR berhasil mencetak sejarah baru dengan masuk semifinal dari 111 universitas yang ikut berpartisipasi.

Baca Juga:

Prestasi ini sekaligus menjadi penegasan distingsi FH UNPAR sebagai kampus hukum yang unggul dalam hukum bisnis dan arbitrase internasional. FH UNPAR mengaku bahwa 3 dari 5 arbiter Indonesia yang ada di panel arbiter Singapore International Arbitration Centre (SIAC) adalah alumninya. Mereka adalah Frans Hendra Winarta, Ignatius Andy, dan Eri Hertiawan.

Tim FH UNPAR terdiri dari enam mahasiswa yaitu Lovelyn Tayuwijaya (angkatan 2020), Shaunelee Alcinia Yanni (angkatan 2020), Mellyanda Ratu Sjechlad (angkatan 2020), Steven Widjaja (angkatan 2020), Ian Cayo Suseno (angkatan 2021), dan Imelda Chai (angkatan 2021).

Tim FH UNPAR juga berhasil memenangkan beberapa penghargaan khusus. Shaunelee Alcinia Yannimeraih 2ndBest Oralist; Lovelyn Tayuwijaya meraih Honourable Mention for Best Oralist; dan Tim FH UNPAR juga meraih Honourable Mention for the Best Claimant Memorandum(penghargaan untuk argumen tertulis).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait