Peneliti Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Etikah Karyani Suwondo mengatakan, saat ini peran literasi keuangan sangat penting guna memangkas kasus investasi bodong yang semakin banyak memakan korban di Indonesia.
"Masyarakat biasanya terjerat investasi bodong karena ada iming-iming, sifat greedy, dan merasa mampu mengelola risiko," kata Etikah seperti dilansir Antara.
Etikah menilai banyaknya masyarakat yang terjerat investasi bodong menandakan adanya inklusi keuangan yang tinggi, namun literasi keuangan belum begitu baik sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Masyarakat pun perlu waspada dengan tawaran bunga yang tinggi. Semakin tinggi bunga yang ditawarkan maka risikonya pun semakin besar. Untuk itu, masyarakat harus jeli dalam memilih investasi. Terutama dalam memperhatikan logo dari regulator jasa keuangan seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga:
- Advokat Ini Imbau Edukasi Konsumen Perlu Ditingkatkan Terkait Investasi Aset Kripto
- Waspada! SWI Temukan 13 Investasi Bodong dan 71 Pinjol Ilegal
Pasalnya banyak Lembaga Keuangan (LK) yang menggunakan logo dan mengatasanamakan LPS, padahal LK tersebut merupakan non bank, sehingga jika terjadi masalah maka dana simpanan tidak mendapat jaminan dari LPS.
Lebih lanjut, Etikah menjelaskan biasanya LK tersebut memberikan iming-iming keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat dan janji tanpa risiko.