Co-Founder Hukumonline: Inovasi Teknologi Masa Normal Baru Harus Dilanjutkan
Utama

Co-Founder Hukumonline: Inovasi Teknologi Masa Normal Baru Harus Dilanjutkan

Dampak baik pandemi adalah mempercepat pola kerja jarak jauh berbasis teknologi hampir di semua bidang. Jangan sampai berpikir mundur dengan memaksa kembali pada cara-cara sebelum pandemi.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Ahmad Fikri Assegaf, Co-Founder Hukumonline dan Firma Hukum Assegaf Hamzah & Partner dalam sesi seminar di 4th International Conference on Law and Governance (icLave) FHUI 2-3 November lalu di Semarang. Foto: Humas FHUI
Ahmad Fikri Assegaf, Co-Founder Hukumonline dan Firma Hukum Assegaf Hamzah & Partner dalam sesi seminar di 4th International Conference on Law and Governance (icLave) FHUI 2-3 November lalu di Semarang. Foto: Humas FHUI

Ahmad Fikri Assegaf, Co-Founder Hukumonline dan Firma Hukum Assegaf Hamzah & Partner mendukung inovasi teknologi akibat pandemi menjadi gaya hidup baru. Optimasi berbagai cara interaksi baru berbasis teknologi akibat pandemi covid-19 harusnya menjadi fokus penting.

“Alih-alih fokus berupaya kembali pada cara interaksi sebelum pandemi, saya pikir kita harusnya memperluas manfaat teknologi baik dalam sektor publik maupun sektor privat,” kata Fikri di hadapan peserta 4th International Conference on Law and Governance (icLave) FHUI 2-3 November lalu di Semarang.

Fikri sengaja memilih hadir melalui telekonferensi video sebagai komitmennya membuktikan efisiensi teknologi. “Saya kira ini cara untuk membuktikan dampak baik pandemi yang membuka jalan baru dalam berinteraksi. Saya tetap bisa hadir menjadi narasumber dari jauh,” katanya disambut tawa peserta konferensi.

Baca Juga:

Advokat yang dikenal sebagai inisiator banyak inovasi teknologi hukum di Indonesia ini mewanti-wanti jangan sampai berpikir mundur. Ia mengingatkan soal dampak baik pandemi yang mempercepat pola kerja jarak jauh berbasis teknologi hampir di semua bidang. “Kita lihat di Indonesia seperti juga di negara lainnya bahwa bidang yang sebelumnya sangat sedikit menerapkan teknologi dapat beradaptasi,” ujar Fikri.

Sekarang setelah pandemi mulai berlalu, ia menilai orang-orang telah didorong untuk menjalani lebih banyak interaksi nonfisik dari sebelumnya. “Saya rasa kita tidak seharusnya membatasi diri atas kenyataan pandemi membuka jalan baru dalam berinteraksi. Fokus kita bukan memilih mana yang lebih baik, lalu meninggalkan cara lainnya,” ujarnya.

Faktanya ada banyak inovasi hebat selama pandemi yang membentuk kondisi normal baru. Setelah pandemi mereda, normal baru ini menjadi cara interaksi baru. “Misalnya karena pandemi sudah mereda, lalu kita anggap semua harus kembali pada interaksi fisik seperti sebelumnya. Saya pikir kita harus fokus memadukan kedua cara yang ada,” kata Fikri melanjutkan pendapatnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait