Dari Pengejar Koruptor Menjadi Wirausaha
Foto Essay

Dari Pengejar Koruptor Menjadi Wirausaha

Bukan hanya wirausaha dengan berbisnis kuliner, para pegawai KPK lainnya yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan tersebut juga mendirikan IM57+ Institute.

Oleh:
Resa Esnir
Bacaan 2 Menit

Hukumonline.com

Hal senada juga diutarakan Tata. Saat pandemi Covid 19 menerjang Indonesia, ia kerap membuat kue dengan racikan yang diperoleh dari sosial media dan youtube. Alhasil, dengan modal Rp8 juta, ia memberanikan diri membuka bisnis kue ini Bersama dua rekannya.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Sedangkan Hotman lebih memilih membuka warung kopi yang diberi nama Tabe Coffee. Beragam jenis kopi, di antaranya kopi Lintong, kopi Toba, kopi Luwak, kopi Sidikalang, kopi Gurgur, yang seluruhnya didapatkan Hotman dari petani kopi di Toba, Sumatera Utara.

Hukumonline.com

Tak hanya kopi siap saji, di warungnya, para konsumen juga bisa membeli kopi-kopi bubuk tersebut. Hotman memiliki kemampuan meracik kopi layaknya barista ini mengaku awalnya belajar dari kerabatnya. Mulai dari me-roasting biji kopi hingga membuat kopi.

Hukumonline.com

Bukan hanya wirausaha dengan berbisnis kuliner, para pegawai KPK lainnya yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tersebut juga mendirikan IM57+ Institute. Badan ini menjadi sarana untuk berkontribusi dalam pemberantasan korupsi melalui kerja-kerja pengawalan, kajian, strategi, dan pendidikan antikorupsi.

Hukumonline.com

IM57+ terus mengadvokasi soal maladministrasi dalam pelaksanaan TWK. Mereka juga fokus mengawal sidang sengketa informasi publik terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) pada pegawai KPK.

Hukumonline.com

Kini, para mantan pegawai KPK tersebut banding atas keputusan pemecatan mereka dengan menyurati Presiden Joko Widodo setelah sebelumnya ditolak oleh pimpinan KPK. Salah satu alasannya karena adanya rekomendasi dari Komnas HAM dan Ombudsman yang menyatakan bahwa terdapat pelanggaran dalam TWK para pegawai KPK.

Tags:

Berita Terkait