Dewan Pers-IDI Beri Dukungan Pembentukan AMSI Crisis Center Covid-19
Terbaru

Dewan Pers-IDI Beri Dukungan Pembentukan AMSI Crisis Center Covid-19

AMSI Crisis Center Covid-19 ini berupaya membantu pekerja media akibat terpapar Covid-19 dari sisi medis, psikologi, dan lain-lain. Tim Crisis Center Covid-19 akan menjajaki kerja sama dengan pihak lain.

Oleh:
Aida Mardatillah
Bacaan 4 Menit

Nuh menyampaikan saat kondisi turbulensi covid-19 diperlukan upaya-upaya bersama yang tepat sesuai kasus yang dihadapi. “Diperlukan inovasi atau terobosan baru untuk menyelesaikan masalah baru Covid-19 yang saat ini masih menjadi misteri ini. Perlu pendekatan multisektor, dilakukan bersama-sama didasari empati. AMSI Crisis Center Covid-19 ini adalah bentuk empati,” kata Nuh.

“Saat kondisi turbulensi Covid-19 diperlukan cara-cara yang lebih baik dan metode yang ada tetap kita pakai untuk membantu menangani Covid-19 karena pandemi ini bersifat kompleks.”

Ketua Terpilih PB IDI & Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia Adib Khumaidi mengatakan konsep yang dibuat AMSI sejalan dengan yang akan didorong IDI yaitu penguatan civil society untuk menjaga anggota komunitas dari risiko paparan, sakit, dan mengurangi tingkat keparahan, dan meninggal dunia.

“Untuk itu, dari IDI kami siap mendukung agar pekerja media tetap sehat melalui telemedicine atau konsultasi. Karena virus ini akan terus bermutasi, yang bisa diintervensi adalah lingkungan dan orang-orangnya, dengan membuat aturan (standar operasional prosedure/ SOP) untuk mengurangi risiko paparan,” kata Adib Khumaidi. 

Menjaga kesehatan mental

Psikolog Sadari.id Sani Budiantini Hermawan mengatakan menjaga kesehatan mental pekerja media perlu sebagai upaya pencegahan atau terapi untuk pasien pekerja media yang terpapar Covid-19. “Jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan rasa tidak sanggup menghadapi kondisi ini,” kata Sani.

Ia menambahkan menjaga kesehatan mental dapat dilakukan oleh profesional atau orang-orang di sekitar lingkungannya dengan teknik yang baik. 

Direktur Pyridam Farma, Widjanarko Brotosaputro mengingatkan konsumsi obat-obat perlu dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan petunjuk dokter dan kondisi pasien. Termasuk mengkonsumsi vitamin tidak boleh berlebihan, perlu konsultasi dengan dokter atau apoteker.

Tags:

Berita Terkait