Diduga Jumat Dini Hari jadi Waktu Eksekusi Mati
Berita

Diduga Jumat Dini Hari jadi Waktu Eksekusi Mati

Saat ini situasi di lokasi dermaga Wijaya Pura semakin diperketat aksesnya, bagi mereka yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Oleh:
ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Suara Protes InternasionalPihak yang tak bersetuju hukuman mati terus menyuarakan aspirasinya. Tak hanya datang dari dalam negeri, suara protes itu juga lantang terdengar dari dunia internasional.Amnesty International terus mengingatkan pemerintahan Jokowi agar menepati janji politiknya soal Hak Asasi Manusia. Presiden menurut mereka harus memperbaiki penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) dengan segera menerapkan moratorium eksekusi mati.“Amnesty International menentang hukuman mati tanpa syarat, bagi semua kasus dan di dalam situasi apapun,” kata Josef Roy Benedict, Wakil Direktur Kampanye Amnesty International wilayah Asia Tenggara dan Pacific kepada Antara di London, Rabu lalu. (Baca juga: Amnesty International Kritik Janji Politik Jokowi soal HAM)Selain Amensty International, Komisaris Tinggi HAM PBB Zeid Ra’ad Al Hussein juga memperingatkan keras pemerintah Indonesia ihwal rencana pelaksaan eksekusi. “Peningkatan jumlah eksekusi mati di Indonesia semakin mengkhawatirkan hal itu tak sejalan dengan prinsip Hak Asasi Manusia,” katanya.Sebanyak 14 terpidana mati dikabarkan telah menempati ruang isolasi di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, sejak Senin lalu, pukul 22.00 WIB.
Tags:

Berita Terkait