Diusulkan Kartu Prakerja Fokus pada Kualitas Penerima Manfaat
Terbaru

Diusulkan Kartu Prakerja Fokus pada Kualitas Penerima Manfaat

Bukan sebaliknya memperbesar kuantitas penerima manfaat. Perppu Cipta Kerja berbasis mendapatkan investasi agar hidupnya ekosistem industri yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Sementara program kartu prakerja menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang cukup.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai kartu prakerja masih menyimpan beberapa pekerjaan rumah. Karenanya, pemerintah harus memperhatikan dimensi kualitas penerima manfaat untuk memperbesar peluang peserta program kartu prakerja ketika masuk ke pasar tenaga kerja.

Dia mengatakan target penerima manfaat kartu prakerja masih terlalu besar. Dengan begitu, bakal berdampak terhadap kualitas pelatihan yang diterima peserta, meskipun pelatihan bakal dilaksanakan dengan metode tatap muka. Baginya, dengan nilai Rp3,5 juta dan durasi pelatihan yang panjang diperoleh peserta, tapi intensitas pelatihannya menjadi kurang. “Akhirnya tidak bisa meningkatkan skill dengan paket seperti itu,” ujarnya.

Tauhid menyarankan agar kartu prakerja fokus pada peningkatan kualitas penerima manfaat, bukan sebaliknya memperbesar kuantitas penerima manfaat. Menurutnya, dengan peningkatan kualitas agar keterserapan di pasar kerja menjadi jauh lebih baik. Selain itu, konsep kartu prakerja haruslah diubah. Menurutnya, pelaksana program patutnya dipilih dari lembaga pelatihan yang kompeten dan mempunyai kesesuaian dengan kebutuhan pasar.

“Pasarnya diidentifikasi dulu. Pasarnya kalau tidak ada lowongan ya buat apa?”

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlanggar Hartarto menuturkan, program kartu prakerja 2023 bakal mengunakan skema normal dan diberikan sebagai bentuk kompetensi kerja, bukan sekedar bantuan sosial (Bansos). Nah penerapan skema normal program kartu prakerja mulai dibuka pada triwulan I 2023.

Program kartu prakerja bakal menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang. Dia pun mengajak berbagai lembaga pelatihan dapat berpartisipasi menjadi bagian dalam ekosistem prakerja dengan mengikuti sejumlah assesmen dan seleksi yang telah ditentukan.

“Pemerintah juga mengajak partisipasi masyarakat melalui skema kemitraan yang merupakan wujud Public Private Partnership dalam bidang pengembangan SDM Indonesia,” katanya.

Tags:

Berita Terkait