Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama World Intellectual Property Organization (WIPO) dan The Japan Patent Office (JPO) menggelar Regional Meeting on Strengthening the ASEAN Regional Technology and Innovation Support Center (TISC) Network. Pertemuan ini berlangsung pada 27-28 Maret 2023 di DoubleTree Hotel Surabaya.
Pertemuan ini menghadirkan para delegasi dari delapan negara di ASEAN untuk bertukar informasi, pengalaman, dan praktik terbaik. agar dapat lebih meningkatkan layanan dukungan inovasi. Senior Director IP for Innovators Department, IP and Innovation Ecosystems Sector WIPO Alejandro Roca Campana mengatakan tujuan lainnya ialah agar sistem kekayaan intelektual (KI) di ASEAN terdapat harmonisasi dan sinergitas di bidang teknologi.
“Pertemuan ini utamanya bertujuan untuk menyelaraskan bagaimana kedepannya negara anggota TISC ASEAN mengembangkan KI terutama di bidang teknologi. WIPO bisa membantu melalui peningkatan kapasitas, pelatihan, dan lainnya,” tutur Alejandro dalam situs DJKI, Senin (27/3).
Baca Juga:
- Simak! Begini Tata Cara Mengajukan Pengaduan Kekayaan Intelektual
- Kiat Sukses Mendapatkan Perlindungan Desain Industri
Selain harmonisasi sistem KI di ASEAN, selanjutnya WIPO juga berharap universitas dan lembaga di negara ASEAN paham terkait pentingnya komersialisasi KI.
“Kami terus mendorong penggunaan teknologi di ASEAN agar berguna bagi negara anggotanya. Tidak hanya terkait membangun kesadaran KI bidang teknologi, selanjutnya TISC juga mendorong komersialisasi yang akan berguna bagi tiap negara,” tambahnya.
Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI, Sri Lastami, menjelaskan saat ini KI sudah memiliki peran vital karena semakin berperan penting dalam proses pembangunan nasional maupun global. Dalam kajian yang dilakukan oleh WIPO disebutkan bahwa KI merupakan kekuatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian kehidupan seseorang, organisasi, perusahaan, bahkan suatu negara.