Dorongan dan Semangat Perempuan Paskalia sebagai Konsultan Hukum Wanita
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2022

Dorongan dan Semangat Perempuan Paskalia sebagai Konsultan Hukum Wanita

Paskalia, sebagai seorang advokat yang fokus pada kasus energi dan infrastruktur ini menghadapi pandemi sebagai sebuah tantangan. Namun, Paskalia dapat menyeimbangkan perannya sebagai advokat, ibu, dan seorang istri dengan baik.

Oleh:
Tim Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Foto: Paskalia, Hiswara Bunjamin & Tandjung
Foto: Paskalia, Hiswara Bunjamin & Tandjung

Tepat sudah 2 (dua) tahun kantor hukum Hiswara Bunjamin & Tandjung (HBT) memberlakukan ketentuan bekerja dari rumah – work from home (WFH) yang diimplementasikan untuk menekan angka penularan kasus Covid-19 di lingkup perkantoran. Namun demikian, HBT juga memberikan kesempatan untuk fee earner dan support staff yang hendak bekerja di kantor apabila harus menghadiri rapat tatap muka atau ada pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan di kantor, tentunya dengan tetap tunduk pada protokol kesehatan yang ketat.

Sebagaimana juga dirasakan oleh banyak pekerja di Indonesia, Paskalia (31), associate dari practice grup energy and infrastructure HBT, juga merasakan banyaknya perubahan budaya kerja dan adaptasi yang harus dilakukan sebagai akibat penerapan WFH. Setelah kembali dari cuti melahirkan di akhir tahun 2020, Paskalia diharuskan untuk langsung beradaptasi dengan budaya kerja WFH. Tentu saja, hal ini sangat menantang mengingat dirinya harus membagi waktu antara waktu untuk bekerja, dimana ia harus membuktikan diri bahwa ia dapat bekerja dengan performa level yang sama seperti sebelum cuti melahirkan dan waktu untuk bersama keluarga, dimana ia juga menyandang peran sebagai seorang ibu.

Dalam menyiasati hal tersebut, Paskalia mencoba untuk tetap fokus dan efisien selama jam kerjanya agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang disyaratkan. Lebih lanjut, ia akan selalu berdiskusi dengan partner-nya apabila merasa kelebihan beban pekerjaan dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tertentu sesuai dengan tenggat waktu yang disyaratkan. “Saya selalu diminta terbuka oleh partner mengenai beban pekerjaan dan segera memberitahukan kepada mereka apabila saya mengalami kelebihan beban pekerjaan. Hal ini dilakukan agar beban pekerjaan saya dapat dialihkan kepada anggota grup lainnya yang memiliki kapasitas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,” ucapnya.

Bagi Paskalia, nasihat dari salah satu partner yang juga selalu diingatnya adalah untuk selalu menjaga work-life balance. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka dirinya tidak akan dapat bertahan dengan pekerjaan ini untuk jangka waktu panjang. Oleh karenanya, Paskalia berusaha untuk selalu meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu secara berkualitas dengan keluarganya.

Berbagai Tantangan Pekerjaan yang Dihadapi Konsultan Hukum Wanita di Bidang Energi dan Infrastruktur

Sebagai salah seorang associate wanita di HBT, Paskalia tidak merasa terdapat hambatan struktural dalam melaksanakan pekerjaannya dalam lingkup HBT. Partner-nya di grup energy and infrastructure selalu memberi dukungan penuh kepadanya dan memacunya untuk dapat selalu berkembang serta meningkatkan kualitas kerjanya.

Sebagai konsultan hukum di bidang energi dan infrastruktur, Paskalia mengakui bahwa walaupun bekerja di era pandemi, tahun-tahun belakangan ini merupakan tahun yang sibuk dan padat. Banyak klien-klien di bidang energi dan infrastruktur yang membutuhkan advis dan/atau bantuan hukum sehubungan kegiatan usaha dan investasinya di Indonesia, termasuk dalam hal transaksi akuisisi saham maupun aset dalam perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang energi (termasuk pertambangan, minyak dan gas bumi serta ketenagalistrikan), perpanjangan kontrak kerja sama di bidang hulu minyak dan gas bumi, pengembangan proyek (project development) dari pembangkit listrik energi baru dan terbarukan, serta proyek-proyek kerja sama pemerintah dan swasta untuk sektor infrastruktur.

Paskalia mengatakan bahwa dalam masa pandemi ini, diskusi atau rapat virtual dengan klien menjadi kegiatan rutin yang dijalani setiap hari. Hal ini untuk menggantikan rapat tatap muka yang biasanya dilakukan sebelum pandemi. Baginya, diskusi atau rapat virtual ini penting agar klien dapat berdiskusi dengan konsultan hukumnya secara lebih leluasa dan menjaga kedekatan dengan klien.

Tags: