Dukungan Jamaslin Purba untuk Kandidat Ismak, Ranto, Wenda (IRW) sebagai Nakhoda AAI
Berita

Dukungan Jamaslin Purba untuk Kandidat Ismak, Ranto, Wenda (IRW) sebagai Nakhoda AAI

Petahana sudah terbiasa dengan medan yang dijalani dan memiliki pengalaman menggerakan roda organisasi, sehingga tinggal meningkatkan hal-hal yang masih perlu dibenahi.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Anggota AAI sekaligus Mantan Ketua DPC AAI Jakarta Pusat Tahun 2010, Jamaslin James Purba, S.H., M.H. Foto: istimewa.
Anggota AAI sekaligus Mantan Ketua DPC AAI Jakarta Pusat Tahun 2010, Jamaslin James Purba, S.H., M.H. Foto: istimewa.

Juni mendatang, Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Bandung. Munas yang telah diselenggarakan keenam kalinya ini memiliki salah satu agenda penting, yakni pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode baru, 2021-2026.

 

Terdapat dua kandidat yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP AAI. Salah satunya, Muhammad Ismak. Pada Jumat (26/3), Ismak bersama dengan Ranto Simanjuntak dan Wenda Aluwi (IRW) telah melangsungkan deklarasi. Adapun Ranto Simanjuntak menjadi Calon Wakil Ketua Umum dan Wenda sebagai Calon Sekretaris Jenderal.

 

Anggota AAI sekaligus Mantan Ketua DPC AAI Jakarta Pusat Tahun 2010, Jamaslin James Purba, S.H., M.H. menyatakan dukungannya terhadap IRW sebagai calon pemimpin yang akan menakhodai AAI selama lima tahun ke depan. Menurutnya, di samping merupakan amanah Anggaran Dasar, munas adalah momen penting bagi setiap organisasi untuk memilih pemimpin baru. Itu sebabnya, seluruh anggota wajib menjaga soliditas, kebersamaan, dan persatuan, agar jangan sampai momen ini menimbulkan perpecahan, apalagi melahirkan organisasi baru.

 

“Para advokat AAI harus mampu menunjukkan dan membuktikan bahwa perbedaan pendapat atau perbedaan pilihan terhadap calon ketua umum organisasi bisa berjalan dengan damai, rukun, dan sportif sebagai bentuk kedewasaan berorganisasi kaum intelektual,” katanya.

 

AAI berdiri pada tahun 1990. Dalam kurun waktu 30 tahun, AAI telah banyak melahirkan kader-kader yang berkontribusi signifikan bagi perkembangan organisasi advokat Indonesia, termasuk kedua kandidat.

 

Bagi James, kedua kandidat adalah cerminan kualitas terbaik yang dimiliki oleh AAI. Masing-masing tentu memiliki visi, misi, dan rancangan program kerja paling unggul untuk kemajuan organisasi. Hanya saja, biasanya pasangan petahana memiliki kelebihan tersendiri. Mereka sudah terbiasa dengan medan yang dijalani dan memiliki pengalaman menggerakan roda organisasi, sehingga tinggal meningkatkan hal-hal yang masih perlu dibenahi.

 

Beberapa kondisi inilah yang akhirnya menjadi dasar dukungan James terhadap pasangan IRW. Sebagai petahana, Ismak dinilai sangat berpeluang dipilih kembali karena ia telah dekat dan dikenal para anggota. Selain itu, kandidat sekjen—Wenda Aluwi—adalah Ketua DPC AAI Bandung. Wenda sendiri dikenal sebagai salah satu Ketua DPC AAI yang paling aktif melakukan aktivitas organisasi. “Di sisi lain, ada faktor dukungan tuan rumah Munas AAI, Bandung terhadap IRW. Kualitas Wenda yang selama ini aktif di AAI juga sangat membanggakan dan kita apresiasi. Jika didukung kabinet yang solid dan siap bekerja keras, pasangan IRW tentu bisa bekerja melebihi masa kepengurusan yang lama,” James menambahkan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait