Ex Stafsus Edhy Prabowo Ungkap “Jatah” KKP Rp1500 per Ekor Benih Lobster
Berita

Ex Stafsus Edhy Prabowo Ungkap “Jatah” KKP Rp1500 per Ekor Benih Lobster

Ada juga arahan Edhy untuk membantu perusahaan tertentu.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto: RES
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto: RES

Mantan staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri menyebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Safri mendapat bagian Rp1.500 per ekor benih lobster yang diekspor. Hal itu diketahui saat Jaksa Penuntut Umum KPK Siswhandono menanyakan perihal Berita Acara Pemeriksaan (BAP) miliknya saat diperiksa sebagai saksi secara daring di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta untuk terdakwa Direktur PT. Dua Putera Perkasa Pratama (PT. DPPP) Suharjito.

"Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saudara mengatakan 'Saya tidak tahu jasa kargo ekspor BBL (Benih Bening Lobster) tapi saya tahu dari Andreau bahwa biaya ekspor adalah Rp1.800 per ekor berdasakan kesepakatan KKP dengan perusahaan 'forwarder' yaitu PT ACK, dimana KKP mendapat Rp1.500 per ekor dan PT ACK mendapat Rp300 per ekor', keterangan ini benar?" tanya penuntut. Safri mengaku tidak ingat namun membenarkan keterangan di BAP miliknya.

Namun ketika penuntut menanyakan kenapa disebutkan KKP dapat Rp1.500 Safri mengaku tidak ingat karena dirinya hanya dapat informasinya dari Andreau (staf khusus mantan Menteri KKP Edhy Prabowo sekaligus ketua tim uji tuntas (due diligence) izin ekspor BBL). (Baca: Kala Tim Due Diligence KKP Minta Rp5 Miliar untuk Edhy Prabowo)

Penuntut juga menanyakan BAP Safri lainnya yang menyebut Edhy Prabowo ketika menjabat sebagai menteri juga kerap memberikan arahan kepadanya ataupun ke Andreau untuk membantu proses agar perizinan segera diberikan. Awalnya Safri hanya berkata pengarahan itu diberikan secara umum yang biasanya dijelaskan pada saat berada di rumah dinas Edhy di Jalan Widya Candra, Kuningan, Jakarta.

“Termasuk soal perusahaan tertentu?” tanya penuntut dan langsung dijawab Safri jika ada perusahan yang ingin mengurus izin. Safri juga menyampaikan sejak pandemi COVID-19, Edhy Prabowo telah menyampaikan ke dirinya, stafsus Edhy lainnya yaitu Andreau Misanta, Dirjen Budidaya, Dirjen Tangkap dan lainnya maka rapat koordinasi dilaksanakan di rumah dinas menteri.

Stafsus Edhy lainnya yaitu Andreau Misanta yang juga menjadi saksi dalam perkara ini mengatakan hal senada. “Kalau perusahaan itu punya banyak budidaya, lalu sudah mengajukan proposal ya sudah diproses saja sesuai aturan, jadi arahannya Pak Menteri seperti itu,” kata Andreau.

Andreau yang merupakan calon anggota legislatif DPR dari PDIP tersebut mengaku Edhy Prabowo meminta agar siapapun yang ingin membangun ekonomi bangsa dapat dibantu. "Bagaimanapun, siapapun yang mau bangun ekonomi bangsa harus kamu bantu," ungkap Andreau menirukan ucapan Edhy Prabowo.

Tags:

Berita Terkait