Sengketa Kepemilikan Kedubes Thailand di Belanda
Pemerintah Belanda pun Turun Tangan
Berita

Sengketa Kepemilikan Kedubes Thailand di Belanda
Pemerintah Belanda pun Turun Tangan

Jakarta, hukumonline. Pernah mendengar sengketa pengalihan hak milik atas kantor sebuah kedutaan besar? Kedutaan Besar (Kedubes) Thailand di Belanda kini berada dalam sengketa kepemilikan. Seorang pengusaha Belanda mengaku telah membeli kompleks kedubes Thailand di Belanda. Pemerintah Belanda pun harus turun tangan menawarkan bantuan penyelesaian sengketa itu.

Oleh:
Bam/APr
Bacaan 2 Menit
<font size='1' color='#FF0000'><b> Sengketa Kepemilikan Kedubes Thailand di Belanda</b></font><BR>Pemerintah Belanda pun Turun Tangan
Hukumonline

Sengketa hak milik itu sendiri bermula dari pengakuan seorang pengusaha Belanda yang menyatakan dirinya telah membeli kompleks Kedubes Thailand di Belanda dari Duta Besar Thailand terdahulu.

Sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Bernama, pengusaha Belanda itu sudah menghadap Dubes Thailand untuk Belanda saat ini, Vasin Teeravechyan, dan menunjukkan kontrak jual beli Kedubes terdahulu itu kepada Vasin. Ia pun meminta Vasin untuk segera mengosongkan Kedubes Thailand di Belanda.

Vasin menjabat sebagai Dubes Thailand untuk Belanda pada Januari 2000 menggantikan Prachya Davi Tavedikul yang menjabat sebagai Dubes sejak 1996 sampai oktober 1999.

Pengusaha itu pun sudah memperkarakan pengakuannya itu kepada pengadilan di Belanda untuk menuntut Pemerintah Thailand agar segera mengalihkan hak milik atas kompleks Kedubes Thailand di Belanda kepadanya.

Upaya memperkarakan sengketa itu ke pengadilan dilakukan, menurut pengusaha Belanda itu, setelah Vasin  menolak untuk meninggalkan Kedubes. Bahkan, Vasin menggunakan imunitas diplomatiknya untuk membekukan sementara tindakan hukum pengusaha Belanda itu.

Sementara itu, pengadilan juga telah menerima pengajuan perkara itu untuk dipertimbangkan secara mendalam. Menanggapi sengketa ini, Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan akan mencari jalan penyelesaian perkara tersebut tanpa mempengaruhi kepentingan nasional kedua negara.

Menolak sebutkan nama

Ketika ditanya siapa Dubes Thailand yang bertanggung jawab atas perkara itu, juru bicara Kementerian luar Negeri Thailand tidak bersedia menyebutkannya. Akan tetapi ia mengatakan, Kementerian Luar negeri Thailand menerima laporan pada Oktober tahun lalu yang mengindikasikan bahwa dubes terdahulu telah menandatangani sebuah kontrak penjualan kompleks kedubes dengan harga 60 juta Bath atau sekitar 3,1 juta Gulden.

Tags: