Kondisi pandemi Covid-19 memaksa berbagai layanan masyarakat diselenggarakan secara daring dengan memanfaatkan teknologi informatika (TI). Salah satu institusi yang terdampak termasuk layanan lembaga pengadilan. Dalam menjalankan rangkaian persidangan baik majelis hakim ataupun para pihak dituntut untuk dapat mengoperasikan TI supaya proses peradilan dapat terus berlangsung.
Di Singapura, pengadilan-pengadilan yang ada dilengkapi dengan ruangan persidangan besar yang telah mereka identifikasi akan kebutuhannya yang bisa memberi akses yang lebih besar untuk publik sejak 15-20 tahun lalu. Sekarang dengan adanya ketentuan jaga jarak selama pandemi, ruang pengadilan yang lebih besar tersebut menjadi sangat berharga bagi mereka ketika mengadakan persidangan.
“Kami juga memasang ada ruang pengadilan yang disebut Tech Courtrooms. Dari 53 ruang persidangan, ada 19 ruang Tech Courts, dan ada 12 yang Tech Chambers. Kami sudah menyediakan adanya fasilitas yang terhubung dengan video, jadi ada yang kami sebut sebagai Daily VC Link-Up dengan kantor-kantor polisi terkait dan ada lapas,” ujar Hakim Agung Singapura Jennifer Marie pada Webinar Internasional memperingati HUT IKAHI, Kamis (17/3/2022).
Juga terdapat konferensi video dengan menggunakan alat yang tersedia. Melalui konferensi, akan menunjukkan terdakwa yang akan terlihat. Termasuk pula para anggota masyarakat yang bisa melihat sosok terdakwa. Termasuk, mekanisme bagi kuasa hukum untuk bisa mendengarkan instruksi atau permohonan dari klien mereka.
Baca:
- Akselerasi Peradilan Modern, MA Fokus Peningkatan Kualitas SDM dan Infrastruktur IT
- Melihat Capaian MA Selama Tahun 2021
Pada pengadilan-pengadilan di Singapura, turut terdapat layanan penerjemah untuk terdakwa. Dimana para penerjemah sudah membaca terlebih dahulu dakwaan terhadap terdakwa seperti apa. Kemudian mereka disediakan bilik yang sudah ditunjuk bagi mereka untuk masuk ke sana. Juga terdaoat asistem yang terhubung ke dalam ruang persidangan.
Sebagaimana salah satu kriteria yang masuk dalam daftar Annex A of International Framework for Court Excellence (IFCE) untuk mengembangkan kompetensi pekerjaan terkait dengan penggunaan teknologi baru, jajaran hakim di Singapura telah diberikan teknologi yang memang dibutuhkan dan juga kemampuan untuk membawakan persidangan dari lokasi eksternal manapun (di luar ruang sidang).