Hal-hal yang Harus Dikuasai Jika Ingin Jadi Litigation Lawyer
Utama

Hal-hal yang Harus Dikuasai Jika Ingin Jadi Litigation Lawyer

Seorang litigation lawyer harus punya strategy thinking untuk solve the problem, harus teliti karena agar mendapatkan gambaran secara utuh dan bisa membuktikan secara maksimal.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit
Acara IG Live dengan tema Mengenal Profesi Litigation Lawyer, Kamis (2/3). Foto: HOL
Acara IG Live dengan tema Mengenal Profesi Litigation Lawyer, Kamis (2/3). Foto: HOL

Lawyer adalah seseorang yang melakukan atau memberikan nasihat dan pembelaan “mewakili” bagi orang lain yang berhubungan dengan penyelesaian suatu kasus hukum. Lawyer sendiri terbagi atas dua yakni corporate lawyer dan litigation lawyer. Perbedaan keduanya terletak pada jasa hukum yang diberikan kepada klien.

Beberapa jasa hukum yang diberikan oleh litigation lawyer adalah memberikan jasa penyelesaian sengketa hukum, litigasi seperti membuat dokumen persidangan, negosiasi, sidang dan memberikan opini hukum. Senior Associate Siregar Setiawan Manalu Partnership (SSMP) Manuel Simbolon, syarat secara umum untuk menjadi litigation lawyer adalah harus sarjana hukum dan mengantongi lisensi advokat. Jika kedua syarat awal itu sudah terpenuhi, maka sudah bisa menjalani praktek litigation lawyer.

Namun untuk menjadi litigation lawyer yang andal, Manuel punya tips sendiri. Hal utama yang harus dipenuhi adalah memiliki pengetahuan yang kuat terkait materi hukum dari berbagai jenis perkara. Tidak hanya pidana, tetapi juga perdata dan arbitrase. Dan yang tak kalah penting litigation lawyer harus menguasai hukum acara.

Baca Juga:

“Litigation lawyer harus punya pengetahuan yang kuat terkait materi hukum dan harus punya pengetahuan yang kuat juga terkait hukum acara, arbitrase juga ada hukum acara sendiri. Jadi selain legal knowledge harus kuat di hukum acara,” kata Manuel dalam IG Live Hukumonline, Kamis (2/3).

Tak sekedar menguasai knowledge, berdasarkan pengalamannya, litigation lawyerharus mempunyai skill komunikasi dan negosiasi yang baik dengan lawan. Sementara di dalam persidangan, skill tersebut diperlukan untuk meyakinkan hakim. Kemudian litigation lawyer harus memiliki pola pikir strategis dalam persidangan. Misal kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan bukti dan dalil-dalil dalam persidangan.

“Seorang litigation lawyer harus punya strategy thinking untuk solve the problem, harus teliti karena ketika kita misalkan di pengadilan punya perkara pasti ada banyak berkas yang kita pelajari dan kita perlu detail. Tujuannya agar mendapatkan gambaran secara utuh dan bisa membuktikan secara maksimal. Nah harus paham juga tentang teori secara perdata ataupun di pidana,” jelas Manuel. 

Etika kerja menjadi hal lain yang juga harus dimiliki oleh litigation lawyer. Artinya seorang lawyer yang memutuskan berkecimpung di bidang litigasi harus bekerja lebih keras, mau tidak mau dalam menangani perkara harus bisa dilakukan sebaik mungkin. Kemudian Manuel menjelaskan pentingnya interpersonal skill. Dalam konteks ini litigation lawyer harus bisa menyampaikan dalil-dalil dan bukti yang membuat orang percaya atas apa yang disampaikan dalam persidangan.

Untuk meraih interpersonal skill tersebut, seorang litigation lawyer harus mempertajam soft skill. Salah satu cara untuk mempertajam soft skill tersebut adalah dengan cara memperbanyak menangani perkara-perkara di pengadilan. Karena menurut Manuel, pengalaman akan mengasah soft skill seorang litigation lawyer. 

“Kalau saya pribadi bicara pengalaman, kita akan semakin terasah karena pengalaman juga dan tergantung dari perkara apa yang kita hadapi. Makanya kalau saya bilang ketika kita menghadapi perkara kita sedang belajar hal baru lagi, kita mendapatkan ilmu. Jadi setiap perkara itu punya sudut spesial masing-masing, sama juga mengajari kita jadi litigation lawyer. Yang paling penting teman-teman harus mau bekerja di litigation lawyer, harus suka dulu dengan begitu teman-teman akan mencari juga lawfirm yang bisa mengasah kemampuan teman-teman juga,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait