Perubahan dan perkembangan merupakan hal yang akan terjadi pada setiap lini kehidupan, termasuk pada bidang hukum khususnya bagi lawyer atau advokat. Menurut Hanna, cara menghadapi perkembangan yang dinamis adalah dengan menjadi sosok lawyer yang all-rounder alias serba bisa termasuk dalam menghadapi Industri 5.0. Wanita lulusan Universitas Padjadjaran ini dikenal sebagai lawyer yang memiliki expertise di bidang litigasi dan corporate.
Awal Mula Memilih Jalan sebagai Lawyer
Menengok sejenak, Hanna memiliki banyak pertimbangan hingga memilih jalan hidupnya sebagai lawyer. Hal ini berawal ketika ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tahun 2010. Ketika itu, Hanna cukup aktif dalam mengikuti organisasi dan perlombaan di bidang hukum, di antaranya:
Rudi M.Rizki Moot Court Competition 2012, menjadi runner-up
Mewakili FH Universitas Padjadjaran sebagai oralist di 10th Willem C.Vis (East) International Commercial Arbitration Moot Court 2013
Mewakili FH Universitas Padjadjaran sebagai oralist di 11th Willem C.Vis (East) International Commercial Arbitration Moot Court 2014
Menjabat sebagai Staf Riset Hukum Internasional di Himpunan Mahasiswa Hukum Internasional Universitas Padjadjaran
Menjabat sebagai Staf International Law Moot Court di Moot Court Society Universitas Padjadjaran
Menjabat sebagai Wakil Presiden Himpunan Mahasiswa Hukum Internasional Universitas Padjadjaran
Memiliki pengalaman mengikuti moot court membuat ia tambah mantap untuk mengejar cita-citanya sebagai lawyer. Dari awal pun ia sudah bertekad untuk menjadi lawyer yang serba bisa, karena menurutnya zaman akan berubah sehingga teknologi akan semakin maju.
Mengejar Segala Ilmu
Setelah lulus pada 2015, Hanna mengawali kariernya sebagai In-House Counsel di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Sosok senior associate ini mengerti bahwa jalan cita-citanya tidak selalu mulus, karena ia harus membuka jalan hidupnya sebagai In-House Counsel terlebih dahulu.
Namun ia mengungkapkan bahwa adaptasi dan being passionate merupakan dua aspek penting dalam berkarir. Apalagi menurutnya dua kunci tersebutlah adalah hal yang mampu menghadapi perkembangan teknologi saat ini.
Selang setahun kemudian, wanita yang mengenakan hijab ini mendapatkan kesempatan untuk pindah ke SIP Law Firm sebagai Associate. Tentunya hal itu tidak disia-siakan olehnya mengingat hal tersebut merupakan impian yang didambakan sejak di bangku kuliah.