HNW: Wawasan Kebangsaan Indonesia Menolak Penjajahan Oleh Israel
Pojok MPR-RI

HNW: Wawasan Kebangsaan Indonesia Menolak Penjajahan Oleh Israel

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, M.A. menyesalkan munculnya kelompok/individu bangsa Indonesia yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, M.A. Foto: istimewa.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, M.A. Foto: istimewa.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, M.A. menyesalkan munculnya kelompok/individu bangsa Indonesia yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina. “Indonesia yang mayoritas mutlak penduduknya muslim, masih ada saja warganya yang nyinyir terhadap bangsa Palestina. Padahal, mereka tengah  memperjuangkan kemerdekaan negaranya atas penjajahan Israel,” katanya.

 

Adapun pernyataan tersebut berkaca pada dukungan masyarakat internasional, salah satunya dengan menyelenggarakan demo besar-besaran untuk membela Palestina dan menolak kejahatan kemanusiaan Israel. Demonstrasi besar lintas agama, etnis, dan golongan itu terjadi di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Jepang, hingga Australia.


HNW menjelaskan, dahulu perjuangan kemerdekaan Indonesia didukung oleh warga Palestina. Untuk itu ia berharap, pemerintah Indonesia, selain terus melakukan pembelaan terhadap Palestina, juga aktif mengoreksi pemahaman kebangsaan yang bermasalah dari segelintir kelompok yang justru menyalahkan perjuangan rakyat Palestina. Pasalnya, wawasan kebangsaan yang menyimpang itu tidak sesuai dengan wawasan dan komitmen kebangsaan yang diwariskan oleh Bapak-Bapak Bangsa Indonesia, seperti Bung Karno dan Pembukaan UUD 45, yang secara konsisten menjadi sikap resmi NKRI dari satu Presiden ke Presiden berikutnya.


“Sikap Presiden Jokowi dan Bu Menlu RI konsisten melanjutkan sikap dan wawasan kebangsaan Indonesia yang benar, Beliau dengan sangat tegas dan jelas membela dan mendukung perjuangan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Begitulah wawasan kebangsaan Indonesia yang benar,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (18/5).


Lebih lanjut, HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sikap para pendukung penjajah Israel yang di Indonesia sering disebut sebagai ‘zionis Nusantara’ itu juga tidak sejalan dengan sikap kelompok-kelompok masyarakat moderat di Nusantara Indonesia. Seperti, PB NU dan PP Muhammadiyah yang merupakan cerminan mayoritas bangsa; serta Partai Politik seperti PKS,  perwakilan Rakyat di DPR dan MPR.


“Gaung penolakan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan oleh Israel atas Palestina, selalu terdengar jelas dari Indonesia. DPR, MPR, BKSAP, PBNU, dan Muhammadiyah sudah membuat pernyataan penolakan yang keras. PKS bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang merupakan pendukung utama Israel. Agar penjajahan dan pelanggaran HAM oleh Israel terhadap Bangsa Palestina sejak tahun 1948, jauh-jauh hari sebelum lahirnya HAMAS itu, bisa dikoreksi, dihentikan dan diberikan sanksi,” tambahnya.

 

Pemerintah Harus Ambil Langkah Berani
HNW menilai,  langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait Palestina perlu diapresiasi karena istikamah sesuai amanat konstitusi dan warisan kenegarawanan Bapak Bangsa. “Sejak dahulu,  Presiden Soekarno sudah sangat jelas menggariskan sikap bangsa Indonesia menolak Israel sebagai negara penjajah dengan tidak mengundang Israel di Konferensi Asia Afrika Bandung tahun 1955, dan Asian Games di Jakarta, tahun  1962. Kata Beliau, selama Israel masih menjajah dan Palestina tidak merdeka, maka Indonesia tidak akan buka hubungan dengan Israel,” katanya.

Tags: