HNW Minta Jokowi Turun Tangan Melobi Raja Saudi
Pojok MPR-RI

HNW Minta Jokowi Turun Tangan Melobi Raja Saudi

Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, prihatin dengan pembatalan keberangkatan calon Haji Indonesia ke Tanah Suci.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA. Foto: istimewa.
Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA. Foto: istimewa.

Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, prihatin dengan pembatalan keberangkatan calon Haji Indonesia ke Tanah Suci. Padahal, pihak Saudi Arabia belum mengumumkan keputusan resmi terkait  kuota haji bagi seluruh negara, termasuk Indonesia. Saudi malah pernah mengumumkan akan membuka haji tahun 2021 untuk calon haji dari luar Saudi Arabia. 

 

Karena itu Hidayat Nur Wahid  menyayangkan pembatalan keberangkatan tersebut. Aplagi, sebelum diumumkan oleh Menag soal pembatalan keberangkatan calon Haji tahun  2021 itu, upaya pamungkas belum dilakukan. Yaitu komunikasi dan diplomasi tingkat kepala negara, antara  Presiden Jokowi dengan Raja Salman bin Abdul Aziz. Ini penting dan bisa dilakukan Presiden Jokowi untuk membuktikan keseriusan pemerintah membela hak calon haji yang juga Rakyat Indonesia itu. 

 

Pasalnya, kata Hidayat, Presiden Jokowi dikenal memiliki kedekatan dengan Raja Salman. Jokowi pernah datang langsung ke Arab Saudi pada April 2019 dalam rangka membahas peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Sementara pihak Kerajaan Saudi Arabia  telah mengumumkan akan membuka haji tahun 2021, diantaranya untuk 45 ribu calon haji dari luar negaranya. 

 

Nyatanya sampai hari ini, Kerajaan Arab Saudi belum membuat keputusan untuk tidak memberikan kuota bagi calon haji dari Indonesia, maupun dari negara lain. Saudi juga belum mengundang negara manapun untuk membahas dan menyepakati teknis penyelenggaraan haji 2021. Tapi kalau hanya dengan jumlah total 45.000 jemaah, tentunya akan lebih mudah dilaksanakan, dan tidak memerlukan persiapan yang panjang dan pembahasan yang rumit, seperti lazimya sebelum pandemi Covid 19. 

 

Sebelum pengumuman dari Kemenag kemarin, menurut HNW panggilan bagi Hidayat  peluang ini mestinya dimaksimalkan dengan keterlibatan presiden Jokowi. Yang demikian itu juga karena calon Haji Indonesia berharap bisa diberangkatkan haji tahun ini mengingat pada tahun lalu tidak ada pemberangkatan calon jemaah Haji dari Indonesia, dengan alasan yang sama.  Yaitu,  keselamatan jemaah akibat pandemi covid-19. Tetapi berbeda dengan haji 2020, pada tahun itu Arab Saudi memang menutup pintu haji bagi jamaah luar Saudi, termasuk dari Indonesia. 

 

Tetapi tahun 2021 Pemerintah Saudi, membuka haji bagi 60.000 calon haji.  Dari jumlah tersebut  15000 dari dalam negeri Saudi, dan 45.000 dari luar negeri Saudi. Melihat peluang ini, tentu Umat dan  calon haji akan kecewa bila Presiden Jokowi absen  memperjuangkan peluang yang ada tersebut. 

 

“Kami sudah ingatkan sejak awal raker dengan Menag Yaqut Chalil Qaumas soal pentingnya lobi diplomasi kelas tinggi untuk buka peluang pemberangkatan calon haji dari Indonesia, agar Presiden Jokowi berkomunikasi langsung dengan Raja Salman, sebagaimana yang dilakukan oleh PM Malasysia, Muhyidin. Apa pun hasilnya, kalau loby tingkat antar kepala negara itu sudah dilakukan, dan dikomunikasikan ke publik, kalau berhasil tentu Umat akan mengapresiasi, tapi kalaupun belum berhasil karena pertimbangan pandemi covid-19,  maka Umat akan tahu bahwa usaha maksimal sudah dilakukan, dan karenanya bisa lebih mudah untuk diajak memahami mengapa belum bisa berangkat haji tahun ini,” disampaikan Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/6/2021).

Halaman Selanjutnya:
Tags: