Ia yang Pertama Perempuan, Terlupakan, Menyimpan Pujian
Feature

Ia yang Pertama Perempuan, Terlupakan, Menyimpan Pujian

Pernah menentang profesor, Ketua Mahkamah Agung, bahkan Presiden. Kiprahnya hampir tidak tercatat dalam sejarah hukum Republik Indonesia.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 10 Menit

Penelusuran Hukumonline mencatat sebenarnya Sri Widoyati adalah istri dari seorang budayawan tersohor era 1960-an. Suaminya, Wiratmo Soekito cenderung masih dikenang publik sebagai konseptor Manifes Kebudayaan yang menghebohkan era Orde Lama. Wiratmo serta rekan-rekannya kala itu musuh politik kebudayaan Presiden Sukarno yang didukung Lembaga Kebudayaan Rakyat, jaringan Partai Komunis Indonesia.

Nama Wiratmo Soekito dan kisah mengenangnya mudah ditemukan dalam pencarian di jaringan internet. Sayangnya, tidak satu pun kisah soal Sri Widoyati tercatat selain namanya sebagai istri Wiratmo Soekito. Mereka menikah di tahun 1968, tahun yang sama dengan pengangkatan Sri Widoyati sebagai hakim agung.

Jalan Pedang Hakim Pejuang

Tidak ada informasi soal asal-usul Sri Widoyati yang Hukumonline bisa peroleh. Tidak ada orang dekatnya yang bisa ditemukan sejak berita ini ditulis. Berulang kali Hukumonline mengontak Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung. Belum ada arsip yang bisa ditemukan. Peneliti Senior Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP) Arsil memastikan hampir tidak ada literatur yang menyebut kisah dan kiprah Sri Widoyati.

Satu-satunya yang Arsil tahu adalah laporan penelitian monumental karya Sebastiaan Pompe. Hasil riset disertasi hukum yang diuji sahih di Universitas Leiden itu sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia berjudul Runtuhnya Institusi Mahkamah Agung. “Sri Widoyati hanya disebutkan di buku Pompe,” kata Arsil kepada Hukumonline.

Butuh waktu lama sampai akhirnya Hukumonline menemukan buku Anak dan Wanita dalam Hukum sebagai kepingan informasi lain. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung bahkan mengaku baru tahu bahwa sejarah pengangkatan Sri Widoyati sebagai hakim agung perempuan pertama lebih dulu dari pengalaman Amerika Serikat. Riset Sebastiaan Pompe mencatat hakim agung perempuan pertama di Amerika Serikat, Sandra Day O’Connor baru diangkat pada 1981 oleh Presiden Ronald Reagan.

“Kami baru mengetahui informasi kalau lebih dulu dari Amerika Serikat,” kata Rizkiansyah, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung mengonfirmasi. Tampaknya sejarah Sri Widoyati memang tidak dikenang lagi di dalam institusi Mahkamah Agung sendiri.

Seorang pengurus YLBHI bernama Rita pernah mengatakan di tahun kematian Sri Widoyati, “Setahu saya, negara yang memiliki wanita sebagai Hakim Agung hanya Australia, Swedia, dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat baru tahun 1981, itu pun disertai kehebohan pro dan kontra”.

Tags:

Berita Terkait