Hacker Indonesia Jangan Mengail di Air Keruh
Berita

Hacker Indonesia Jangan Mengail di Air Keruh

Hacker-hacker Indonesia diimbau agar tidak mengail di air yang keruh. Boleh-boleh saja jika ingin menunjukkan rasa nasionalitas kepada bangsa lain, tetapi caranya jangan sampai malah memperkeruh suasana. Pasalnya, bila balik diserang pun belum tentu semua situs di Indonesia siap menghadapinya.

Oleh:
Zae/APr
Bacaan 2 Menit
<i>Hacker</i> Indonesia Jangan Mengail di Air Keruh
Hukumonline

Imbauan tersebut disampaikan oleh sekretaris bidang teknik Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Faizal Adiputra, saat dihubungi hukumonline. Imbauan itu disampaikannya menanggapi aksi marak hacker-hacker Indonesia yang belakangan ini secara terus-menerus melakukan aksi defacing dan perusakan lainnya terhadap situs-situs Australia.

Seperti diberitakan hukumonline sebelumnya, sudah lebih dari seminggu ini para hacker Indonesia melancarkan berbagai serangan kepada situs-situs Australia. Tidak hanya melakukan penggantian halaman muka situs (defacing), belakangan ini mereka bahkan sudah menghapus ratusan alamat email dari sebuah server.

Faizal mengatakan, Indonesia saat ini sedang menghadapi masa-masa yang sulit. Indonesia sedang dalam tahap rehabilitasi perekonomiannya, juga pariwisatanya pasca bom Bali kemarin. "Ada baiknya jangan memperkeruh keadaan yang sudah keruh. Coba tahan diri dan kita sama-sama membangun Indonesia dengan cara yang benar," imbau Faizal.

Belum lagi Indonesia baru-baru ini juga tercoreng namanya dalam kasus cyber fraud melalui tindakan carding oleh beberapa pelajar di beberapa kota di Jawa. Akibatnya, kartu kredit keluaran Indonesia sempat diblokir oleh beberapa toko online di luar negari. "Kalau ditambah tindakan (defacing) ini lagi bisa tambah parah," ujar Faizal.

Masih bergantung insfrastruktur luar

Untungnya, menurut Faizal, sampai saat ini Indonesia versus Australia belum memasuki apa yang disebut dengan cyber war, karena kebanyakan baru sebatas defacing home page. Namun menurutnya, bukan berarti karena tindakan tersebut dilakukan oleh amatiran (scrip kiddies). Hacker profesional pun bisa melakukan defacing sebagai langkah awal.

Faizal juga mengaku belum menerima keluhan dari rekan-rekan ISP yang merasa bandwidht-nya di-robbing. Karena kalau cyber war terjadi, gangguan bandwidht pasti akan terasa. Namun, dirinya memang tidak mengharapkan cyber war terjadi. "Terlepas dari itu saya berharap cyber war tidak terjadi," harap Faizal.

Pasalnya menurut Faizal, ketergantungan Indonesia terhadap infrastruktur luar negeri masih sangat tinggi. Masyarakat Indonesia memang punya pilihan untuk melakukan sambungan lewat Indosat atau PT Telkom. Namun, banyak juga yang menyambung secara langsung dari luar negeri.

Halaman Selanjutnya:
Tags: