Hukumonline telah menggelar survei dengan responden dari kalangan in-house counsel perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia dalam ajang Indonesian In-House Counsel Awards 2022. Ajang penghargaan tahun kedua ini terdapat 6 kategori yang dipertandingkan, dua diantaranya adalah kategori juara umum berupa In-House Counsel Team of The Year 2022 dan In-House Counsel Leader of The Year 2022.
Setelah melalui berbagai proses serangkaian penilaian, akhirnya diperoleh hasil pemenang kategori In-House Counsel Team of The Year 2022 ialah tim In-House Counsel dari PT Lemonilo Indonesia Sehat. Sedangkan untuk kategori In-House Counsel Leader of The Year 2022, diraih oleh M. Syah Indra Aman yang merupakan In-House Counsel PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Baca Juga:
- Ini Kategori Juara Hukumonline Indonesian In-House Counsel Awards 2022
- Yuk Ikuti Survei Hukumonline Indonesian In-House Counsel Awards 2022
Untuk pemenang kategori In-House Counsel Team of The Year 2022 dan In-House Counsel Leader of The Year 2022 selengkapnya dapat disimak melalui daftar berikut!
Seperti diketahui, hasil survei yang diperoleh telah melalui 3 tahap analisis dengan pembobotan 40% (tahap 2) dan 60 % (tahap 3). Pada tahap pertama, seluruh perusahaan dan pimpinan IHC yang direkomendasikan dipetakan berdasarkan masing- masing atau 21 sektor industri. Selanjutnya memasuki tahap 2, dilakukan analisis terhadap penjumlahan antara kuantitas alasan rekomendasi dengan besaran responden pada satu nominasi yang sama.
Dari tiga besar hasil analisis pada tiap sektor akan diteruskan ke tahap analisis 3. Terakhir, pada tahap 3, dilakukan analisis penilaian argumentasi (data kualitatif) oleh dewan juri. Yang menentukan pemenang kategori In-House Counsel Team of The Year 2022 dan In-House Counsel of The Year 2022 adalah tim juri internal Hukumonline dan eksternal. Tim juri eksternal terdiri atas Co-Founder Soemadipradja & Taher Rahmat S.S. Soemadipraja; Yeni Fatmawati selaku Co-Founder Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA); dan Komisaris Utama Hukumonline Ahadi Bayu Tejo.
Sebagai informasi, bobot 60% pada ketajaman argumentasi merupakan penilaian dewan juri atas kedalaman nominator memberikan argumentasi yang mendasari rekomendasinya. Sedangkan untuk bobot 40% pada kesesuaian argumentasi di tahap ini berarti bagaimana tingkat keterkaitan argumentasi responden mengenai pihak yang direkomendasikan.