Ini Rangkaian Stimulus Ekonomi Kedua untuk Menangani Dampak Virus Corona
Berita

Ini Rangkaian Stimulus Ekonomi Kedua untuk Menangani Dampak Virus Corona

Namun kebijakan ini dinilai kurang pas. Pemerintah seharusnya memberikan insentif terkait pajak untuk semua sektor industri.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit

 

Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo berpendapat bahwa kebijakan perpajakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait stimulus ekonomi sebagai dampak dari Virus Corona masih kurang tepat. Pasalnya, stimulus itu hanya diberikan untuk sektor industri manufaktur dan industri pengolahan. Ia menilai seharusnya semua sektor industri mendapatkan insentif pajak yang sama dengan membuat kategori untuk karyawan dan non karyawan.

 

Padahal, lanjutnya, banyak sektor industri yang sudah terdampak terlebih dahulu seperti sektor pariwisata, perhotelan, penerbangan, dan keagenan. “Masih kurang berdampak karena hanya sektor industri pengolahan dan manufaktur, belum masuk ke sektor lain. Kalau perdagangan berdampak langsung karena suplai barang dari China terhambat, ini tidak masuk dan rentan harus dilindungi. Iya, seluruh industri yang karyawan itu seluruh sektor kalau untuk yang non karyawan itu seperti informal bisa diberikan dalam bentuk cash transfer oleh negara.” kata Yustinus saat dihubungi oleh Hukumonline, Jumat (13/3).

 

Kebijakan ini memang memberikan dampak kepada penerimaan negara. Namun Yustinus mengingatkan bahwa negara harus memprioritaskan perlindungan kepada warga negara. Dengan memburuknya kondisi ekonomi negara akibat wabah ini, pemerintah dinilai harus menangguhkan beberapa kegiatan seperti pembangunan infrastruktur untuk menanggulangi wabah virus Corona.

 

“Kemarin saya mengusulkan semua sektor saja, tapi untuk dua bulan, nanti sampai dengan lebaran setelah itu ada perbaikan ‘kan tinggal direvisi. Risiko kehilangan penerimaan pasti tetapi kita harus mengorbankan, situasi begini bagaimana pemerintah memikirkan uang masuk ke kas negara tapi banyak orang terancam. Kalau ekonomi tidak jalan toh hanya dua bulan sampai lihat perkembangan,” pungkasnya.

 

Tags:

Berita Terkait