Ini Tips Jadi Lawyer Persaingan Usaha yang Andal
Berita

Ini Tips Jadi Lawyer Persaingan Usaha yang Andal

Dari komitmen yang kuat, hingga memiliki kemampuan bersosialisasi.

Oleh:
Hasyry Agustin
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi advokat: BAS
Ilustrasi advokat: BAS
Keandalan seorang lawyer sangat dibutuhkan di era persaingan saat ini. Apalagi, lawyer yang khusus menangani kasus persaingan usaha. Perdana Saputro, lawyer persaingan usaha dari Widyawan & Partners menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diusahakan bagi seorang lawyer bila ingin expert di bidang persaingan usaha.

“Profesi lawyer adalah suatu proses yang terus berjalan atau kalimat lainnya adalah maraton bukan sprint. Jadi, jangan kehabisan nafas, terus jalan ke depan. Itu apa? Itu adalah untuk mengubah presepsi ke depannya, kita harus mulai fokus di situ,” ujarnya kepada hukumonline, setelah mengisi acara seminar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Kamis (1/9).

Berikut tips yang diberikan Perdana bagi kamu yang ingin menjadi seperti Perdana Saputro:

Pertama, komitmen yang kuat.Menurutnya, untuk menjadi lawyer yang khusus menangani perkara persaingan usaha dibutuhkan komitmen yang kuat. “Pertama mesti berdedikasi dan mesti komitmen dengan pilihannya. Jadi tidak semata-mata karena merasa keren, tapi sebenarnya di balik itu ada komitmen dan tanggung jawab yang harus ditanggung oleh seorang pengacara persaingan usaha,” ujarnya.

Kedua, harus sering meng-update hal baru.Hal yang membedakan lawyer biasa dan lawyer yang ahli di suatu bidang adalah rajin men-update sesuatu yang baru. Walaupun memang banyak tantangan yang dihadapi seperti rasa malas, namun harus memiliki komitmen untuk mengetahui sesuatu yang baru tentang perkembangan hukum persaingan usaha.

“Dia harus update dengan hal-hal baru. Itu kadang-kadang yang kita malas lakukan. Kerja saja udah sibuk sendiri dan update butuh fokus juga, tapi itu sebenarnya yang membedakan bahwa antara lawyer yang sesungguhnya memang harus lengkap. Dia harus mengerjakan kerjaan dan dia harus update perkembangan,” tuturnya.

Perdana sendiri mengaku beruntung mendapatkan kantor hukum yang selalu memberikan perkembangan mengenai hukum, khususnya hukum persaingan usaha. “Kebetulan kalau dari kantor kami informasi ada. Setiap seminggu sekali ada training yang bisa kita ikuti. Tetapi walaupun sudah banyak supply informasi yang menentukan untuk meng-upgrade diri adalah diri sendiri,” tuturnya.

Ketiga, disiplin.Disiplin merupakan salah satu fondasi ketika ingin menjadi lawyer yang sukses, terutama disiplin terhadap waktu. “Teorinya sebenarnya disiplin, disiplin waktu. Saya itu bikin buku. Saya disiplin terhadap diri sendiri. Saat lagi weekend, saya duduk (membuat buku) sejam sewaktu anak-anak tidur. Jadi pinter-pinter bagi waktu karena, we find the time atau we make the time,” ujar Pradana.

Keempat, social skill atau kemampuan bersosialisasi.Ini bukan terkait dengan teknis melainkan kemampuan sosial, yaitu interaksi dengan orang lain. In the end of the day, kemampuan teknik bisa dipelajari setiap orang, namun kemampuan sosial itu sangat mendukung.

“Semua orang bisa belajar mengenai kemampuan teknik. Tapi yang membedakan adalah yang satu punya social skill dari pada yang lain. Itu adalah personal dan itu juga membutuhkan training sendiri. Yang penting jangan cepat puas untuk belajar,” pungkas Pradana. (Baca Juga: 5 Nasihat Agar Advokat Terhindar dari Korupsi)

Tags:

Berita Terkait