Ira Andamara Eddymurty: 6 Karakter yang Perlu Dimiliki Lawyer
Utama

Ira Andamara Eddymurty: 6 Karakter yang Perlu Dimiliki Lawyer

Salah satunya ada keseimbangan dalam menjalani hidup ketika menjalani profesi advokat. Ira berpesan agar para lawyer terus belajar, banyak membaca, kreatif, termasuk membangun komunikasi dengan para senior lawyer dan senior partner.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Ira Andamara Eddymurty (kanan) dalam 'Festival of Alumni Leadhership Camp: Inspirational Talks' (Week IV) yang digelar Iluni FHUI, Sabtu (10/4/2021) kemarin. Foto: RFQ
Ira Andamara Eddymurty (kanan) dalam 'Festival of Alumni Leadhership Camp: Inspirational Talks' (Week IV) yang digelar Iluni FHUI, Sabtu (10/4/2021) kemarin. Foto: RFQ

Memasuki dunia kampus menjadi masa-masa Ira Andamara Eddymurty muda menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) pada 1979 silam. Ada  ragam cerita sepanjang lima tahun mewarnai kehidupan di kampus FHUI yang kala itu masih berdomisili di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur.

Awalnya, Fakultas Hukum bukan pilihan prioritas bagi Ira Andamara kala itu. Saat itu, Ira hendak menjadi seorang reporter televisi. Makanya selain mendaftar ke FH, Ira pun mendaftar ke Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Psikologi. Namun nasib berkata lain. Ira malah diterima di FHUI. Namun, Ira tetap bersyukur bisa mengenyam pendidikan ilmu hukum di FHUI.

“Kebetulan diterima di Fakultas Hukum, dan saya tidak menyesal dengan pilihan itu,” ujar Ira Andamara dalam “Festival of Alumni Leadhership Camp: Inspirational Talks(Week IV), Sabtu (10/4/2021) kemarin.

Lima tahun berselang, Ira menamatkan pendidikanya. Sempat bekerja di beberapa firma hukum, Ira akhirnya membentuk kantor hukum bersama tiga koleganya pada 1992 silam. Ketiga koleganya itu adalah Dyah Soewito, Retty Anwar Suhardiman, Agustina Supriyani Kardono. Bernama Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono (SSEK), Ira bersama tiga koleganya kala itu membesarka Firma Hukum SSEK hingga saat ini. Sudah 29 tahun, kantor hukumnya yang kini bernama SSEK Indonesian Legal Consultants berkiprah mewarnai dunia corporate law firm di Tanah Air.

Belajar dari pengalaman puluhan tahun menjadi lawyer profesional, bagi Ira terdapat beberapa karakter yang perlu dimiliki seorang lawyer. Pertama, rajin. Menurutnya, setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Hanya saja, kemauan atau keinginan kuat menjadi kunci agar lebih maju. Prestasi, setiap orang dapat meraihnya.

Kedua, integritas. Menurutnya, lawyer harus memiliki prinsip yang kuat. Sebab, dengan prinsip dan integritas yang kuat, kepercayaan klien bakal tumbuh. Ketiga, taat asas (konsisten). Poin tersebut berbarengan dengan memegang teguh integritas yang tinggi. “Pakai kaca mata kuda. Tentunya para klien akan percaya pada kita. Sehingga kita dinilai, lawyer yang layak pegang proyek bisnis mereka,” kata Ira.

Keempat, profesional. Poin tersebut menjadi penting bagi seseorang yang mengawali kariernya sebagai profesi lawyer. Menurutnya, profesionalitas seseorang menjadi kunci membangun kepercayaan klien terhadap layanan jasa hukum yang diberikan. Kelima, pekerja keras. Menurutnya membangun dan mengembangkan kantor hukum atau menjadi seorang lawyer terkadang tak kenal waktu. Sebab, tuntutan pekerjaan sedemikian tinggi. Oleh karena itu, pekerja keras menjadi bagian dalam menuju kesuksesan.

Tags:

Berita Terkait