Jika Tak Disubsidi Pemerintah, Ini Besaran Harga Jual Energi di Indonesia
Terbaru

Jika Tak Disubsidi Pemerintah, Ini Besaran Harga Jual Energi di Indonesia

Bahan bakar Pertalite, Solar, LPG mendapatkan subsidi yang cukup besar dari APBN.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit
Jika Tak Disubsidi Pemerintah, Ini Besaran Harga Jual Energi di Indonesia
Hukumonline

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejak menyampaikan tambahan subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik kepada DPR, harga minyak mentah dan ICP tidak kunjung turun. Hari ini harga minyak mentah dan ICP justru menunjukkan tren yang semakin meningkat. Melihat outlook harga minyak sampai dengan akhir tahun yang diterbitkan oleh EIA menunjukkan harga minyak di US$104,8/barel dan berdasarkan forecast konsensus harga minyak bahkan mencapai US$105.

“Jadi waktu kita membuat Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 yang sudah dibahas dengan DPR dengan harga minyak US$100/barel, jelas bahwa menurut forecast dari konsensus maupun dari energi organization itu US$100/barel itu lebih rendah dari kemungkinan realisasi. Hari ini pun kita juga lihat harga minyak juga masih di atas US$100,” ungkap Menkeu pada Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rapat Koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM yang diselenggarakan secara hybrid, Jumat (26/08).

Namun demikian meski harga minyak mentah dan ICP terus meningkat, harga jual eceran (HJE) energi untuk masyarakat hingga saat ini tidak berubah. HJE tersebut dikarenakan adanya subsidi pemerintah yang jauh lebih rendah dibandingkan harga keekonomiannya.

Baca Juga:

Saat ini harga solar yaitu Rp5.150/liter. Jika menggunakan ICP US$105 dan kurs rupiah Rp14.700/US$ maka harga solar harusnya di Rp13.950/liter.

“Jadi harga yang dijual kepada masyarakat itu hanya 37%nya. Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi 63% dari harga keekonomiannya atau harga riilnya. Itu Rp8.800/liter,” jelas Sri Mulyani.

Kemudian untuk Pertalite yang saat ini berada pada harga Rp7.650/liter, maka dengan ICP US$105 dan kurs nilai tukar Rp14.700 harga keekonomiannya seharusnya Rp14.450/liter. Artinya, harga Pertalite sekarang ini hanya 53% dari yang seharusnya.

Tags:

Berita Terkait