Johanes April Candra: Selalu Hadir Sebagai Rekan Diskusi Anak
Terbaru

Johanes April Candra: Selalu Hadir Sebagai Rekan Diskusi Anak

Kedua putrinya adalah prioritas utama, ia selalu siap saat putrinya mengajak berdiskusi terkait hal apapun.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Johanes April Candra: Selalu Hadir Sebagai Rekan Diskusi Anak
Johanes April Candra: Selalu Hadir Sebagai Rekan Diskusi Anak

Keseharian Johanes April Candra sebagai seorang Ayah di rumah dan Head of Legal Department di PT Toyota Astra Motor tentu menyimpan kisah menarik. Ia membagikan keterlibatannya dalam pengasuhan kedua putrinya karena tentu sosok ayah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan anak.

Keseharian April dengan anak-anaknya adalah berdiskusi terkait hal apapun, sebagai ayah dan sahabat anaknya. Bahkan April menuturkan bahwa salah satu hal yang paling memorable sebagai ayah adalah ketika berdiskusi dengan putrinya. “Saya berasa jadi ayah, ketika mereka itu datang ke saya dan meminta pendapat terkait sekolahnya, maunya bagaimana, atau ketika mereka sedang ada masalah. Itu saya berasa jadi ayah, karena memberikan cara berpikir, karena buat saya paling penting buat saya itu memberikan a way of thinking,” ungkap April kepada Tim Hukumonline, Kamis (10/11/2022). 

Keluarga adalah prioritas utama April Candra. Ia meyakini bahwa antara pekerjaan dan keluarga harus seimbang. Ketika memang ia dibutuhkan oleh sang anak untuk berdiskusi terkait masalah apapun, ia akan bertanya apakah putrinya bisa dihubungi pukul sekian. Jika pun putrinya menjawab tidak dan harus sekarang, ia akan berhenti mengerjakan aktivitas pekerjaan dan langsung menelpon putrinya. “Dah, saya ngurusin dia dulu. Yah, paling hanya 10-15 menit. Ga lama. Jadi kalau dia interrupt pekerjaan, pasti saya akan berhenti.” Bersama ayah, pemecahan masalah bukan sekadar itu, namun tangki cinta anak juga terpenuhi.

Putri sulung April saat ini tengah berkuliah di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang. Meskipun berjauhan, hubungannya dengan putri sulungnya yang sedang mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum sangat dekat. April rutin menghubungi putrinya, baik sekedar menanyakan kabar ataupun berdiskusi mengenai kuliah dan keseharian anaknya. “Yang pasti itu setiap hari Sabtu telpon.” Ada kala, anak April bertanya mengenai tugas-tugas kuliah, adapun pembahasan tersebut dilakukan secara berdiskusi. Ketika kangen ia akan menyempatkan waktu untuk ke Malang atau terkadang jika ada perjalanan dinas di daerah Surabaya atau Malang maka ia akan berkunjung. 

April membagikan bahwa ia tidak menyangka bahwa putri sulungnya akan berkuliah jurusan hukum. “Anak saya sejak SMP, inginnya masuk ke teknik pertambangan, perminyakan, geologi, geodesi. Saya benar-benar tidak expect.” Meski begitu, sang anak ternyata sangat tertarik dengan dunia hukum, bahkan sang anak sempat menyatakan keinginannya untuk meneruskan pendidikan hukum ke jenjang berikutnya yaitu Magister. Sang putri kerap mengajaknya berdiskusi terkait permasalahan hukum, misalnya hukum perdata maupun hukum perusahaan. April berharap anaknya mengerjakan sesuatu atas dasar keinginan dan keputusannya sendiri, sehingga anaknya dapat berbangga atas kerja kerasnya ketika mencapai sesuatu.

N9AHQ0p9A6DNbOiDnBK6lYqUWSfMeDeBn18VUK_E

Putri keduanya masih duduk di kelas 1 (satu) Sekolah Menengah Atas. April menyatakan bahwa ia selalu memberikan keleluasaan bagi putrinya untuk berani mencoba dan mengeksplorasi lebih jauh terkait minat maupun keinginan sang anak, dengan batasan-batasannya seperti ia tidak mengizinkan putrinya untuk mengendarai kendaraan sendiri sebelum berusia 17 tahun. Dengan memberikan keleluasaan dengan batas, April mengajarkan kemandirian sekaligus memberikan kepercayaan dan tanggung jawab bagi putrinya untuk mencoba naik kendaraan umum yaitu kereta sendiri. 

Ketika putri bungsunya sedang tertarik pada bidang baking, April dengan bangga mendukung dengan memenuhi kebutuhan memasak dan baking putrinya dan memberikan saran yang mendukung seperti bagaimana durasi pengovenan bisa mempengaruhi rasa kue. Putri bungsu April memahami kesibukannya. Terkadang anaknya mengajak ia untuk menonton konser bersama, namun harus ditolak karena pekerjaan yang tidak dapat ditunda. Meski begitu, April selalu berusaha untuk hadir dengan sekedar mengantar dan/atau jemput.

Sebagai seorang profesional April berusaha membagi waktu secara adil antara pekerjaan dan keluarga. April berusaha untuk selalu berusaha hadir pada cara penting kedua putrinya seperti pengambilan rapot maupun school performance untuk mendukung putrinya. Pun saat yang memang ia tidak dapat hadir secara fisik, April memastikan kepada sang putri bahwa dirinya mendukung dan selalu ada untuk kedua putrinya.

Tags: