Jutaan Pelaku UMKM Diimbau Waspada Kejahatan Siber
Terbaru

Jutaan Pelaku UMKM Diimbau Waspada Kejahatan Siber

Ungkapan lama yang menyatakan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati adalah relevan dalam konteks keamanan siber.

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Sementara itu, Country Manager Indonesia Mastercard, Navin Jain mengatakan di tengah pengadopsian perangkat digital yang dilakukan oleh para UMKM agar dapat tetap kompetitif di era normal baru, UMKM juga harus memprioritaskan keamanan siber UMKM. Navin menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk membangun dunia digital inklusif yang dapat dioperasikan secara praktis, aman, dan nyaman.

“Tidak ada bisnis yang terlalu kecil untuk menjadi sasaran target kejahatan siber. Kami berupaya untuk senantiasa mendukung para UMKM dengan keterampilan keamanan siber yang mereka butuhkan guna mendorong pemahaman seputar teknologi dan manfaat yang dapat dinikmati dari keamanan siber, meningkatkan kapasitas mereka, dan menawarkan berbagai solusi keamanan,” jelas Navin.

Dari segi regulasi, Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara, Retno Artinah, menyatakan bahwa masalah keamanan informasi bagi pelaku UMKM dianggap permasalahan yang baru, hal ini tidak hanya di Indonesia, namun juga di terjadi di beberapa negara.

“Salah satu tantangan digitalisasi UMKM di Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi digital. Rendahnya literasi menjadi faktor penting yang menyebabkan rentannya UMKM terhadap serangan siber. Kami menyambut baik kegiatan literasi tentang keamanan informasi secara rutin dilakukan oleh industri fintech. Diharapkan, para pelaku usaha UMKM ke depannya dapat lebih siap dalam menerapkan prinsip-prinsip keamanan informasi,” kata Retno.

Retno memaparkan data yang menunjukan bahwa di masa pandemi, ancaman keamanan siber kian meningkat dua kali lipat. Sebelumnya, tren ancaman ini berada di angka 200 juta. Hingga akhir tahun 2020, tren ini naik hingga lebih dari 495 ancaman kemanan siber. UMKM merupakan salah satu sektor yang juga diserang.

Menurut Verizon 2019 Data Breach Investigations Report, 43 persen dari serangan siber menarget UMKM, dan hanya 14 persen UMKM yang sudah mempersiapkan diri menghadapi ancaman tersebut.

"Pandemi dengan segala kondisi yang ada, yang sudah bertransformasi, kita harus melek dengan transformasi tersebut. Kita harus siap dengan pengetahuan dan infrastruktur yang dimiliki," kata Retno.

"Kami juga concern di UMKM karena visi kami di BSSN juga ingin menumbuhkan ekonomi nasional. UMKM adalah sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun memang, mau tidak mau, UMKM juga mendapatkan dampaknya soal keamanan siber," ujarnya melanjutkan.  

Tags:

Berita Terkait