Kapolri: Kasus Penembakan Brigadir J, Kanjuruhan, dan Narkoba Pukulan Telak bagi Polri
Terbaru

Kapolri: Kasus Penembakan Brigadir J, Kanjuruhan, dan Narkoba Pukulan Telak bagi Polri

Kapolri mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat terhadap kinerja ataupun perilaku dan perkataan oleh anggota Polri sepanjang 2022.

Oleh:
M. Agus Yozami
Bacaan 3 Menit

“Ini sebagai bentuk komitmen kami untuk menerapkan zero tolerant terhadap kasus narkoba. Jadi siapapun, apapun pangkatnya, kalau terlibat kita proses tegas. Ini bagian dari komitmen kami terkait dengan pemberantasan narkoba dan kasus-kasus lainnya,” kata mantan Kadiv Propam Polri itu.

Sedangkan untuk kasus Kanjurahan, Sigit menyebutkan, perkara tersebut sudah ditetapkan enam orang tersangka, tiga di antaranya personel Polri, dan tiga dari unsur masyarakat.

Dari enam tersangka itu, lima sudah dilimpahkan berkas perkara ke jaksa penuntut umum dan dinyatakan lengkap atau P-21, sisa satu tersangka masih dalam proses melengkapi berkas perkara.

“Mudah-mudahan (berkas perkara) selesai, dan 20 personel kami proses kode etik,” kata Sigit.

Dalam rilis akhir tahun itu, juga dipaparkan survei indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri sempat menurun di bulan Oktober 2022 sebesar 53 persen berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia. Seiring berjalannya waktu, serta perbaikan-perbaikan yang dilakukan Polri, survei bergerak naik pada Desember 2022 sebesar 62,4 persen berdasarkan hasil survei Charta Politika.

Kondusif

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebut, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) nasional sepanjang 2022 secara umum dalam situasi kondusif, meski demikian jumlah kejahatan mengalami peningkatan seiring dengan aktivitas masyarakat yang mulai dilonggarkan.

“Seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penanganan COVID-19, kemudian masuk pada situasi COVID bisa dikendalikan, kita masuk untuk menghadapi kegiatan-kegiatan baik nasional dan internasional, kegiatan internasional yang dilaksanakan pemerintah semua terus berjalan,” kata Sigit.

Menurut Sigit, stabilitas kamtibmas menjadi salah satu syarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait