Kebijakan Penghentian PPKM Tetap Kedepankan 3M
Terbaru

Kebijakan Penghentian PPKM Tetap Kedepankan 3M

Karena pandemi Covid-19 belum hilang secara keseluruhan, tapi hanya melandai dari sisi jumlah kasus. Kebiasaan menerapkan menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan agar tetap dilakukan sebagai upaya mewaspadai diri dari penularan virus apapun.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Ketua MPR Bambang Soesatyo. Foto: Istimewa
Ketua MPR Bambang Soesatyo. Foto: Istimewa

Pemerintah secara resmi menerbitkan kebijakan penghentian pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 30 Desember 2022 lalu. Kebijakan PPKM yang dituangkan dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 ini akhirnya dicabut setelah sebelumnya dilakukan kajian selama 10 bulan oleh pemerintah.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menilai langkah pemerintah mencabut kebijakan PPKM yang berlaku dua tahun lebih perlu mendapat dukungan semua pihak. Sebab, pemerintah mampu memberikan perlindungan terhadap masyarakat secara luas sebagai bagian dalam pemenuhan hak-hak konstitusional.

Menurutnya, pencabutan kebijakan PPKM dikarenakan pendemi Covid-19 di tanah air sudah mulai terkendali. Setidaknya mengacu data kasus Covid-19 per 27 Desember 2022 menunjukkan kasus harian hanya 1,7 per 1 juta penduduk per harinya. Sementara, angka positivity rate 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau BOR berada di angka 4,79 persen, dan angka kematian di angka 2,39 persen.

Alasan pencabutan PPKM juga didasari dengan tingginya cakupan imunitas penduduk. Presiden Jokowi menyebut kekebalan imunitas penduduk RI di angka 98,5 persen. Dari angka tersebut, kekebalan imunitas penduduk secara komunitas sudah sangat tinggi. Termasuk jumlah vaksinasi yang telah mencapai angka 44.525.478 dosis.

“Secara khusus kita perlu menyampaikan apresiasi kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19; para tenaga kesehatan dan relawan; jajaran Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; serta pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian dan penanganan Covid-19 di tanah air,” ujar Bambang Soesatyo, Senin (2/1/2023).

Baca Juga:

Politisi Partai Golkar itu menilai apresiasi terhadap seluruh entitas masyarakat Indonesia yang bergotong royong dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 melalui berbagai gerakan. Seperti solidaritas, kepedulian sosial secara individu maupun kelompok. Karenanya, sepatutnya seluruh elemen bangsa menyatu dengan memiliki Keindonesiaan dan pondasi nilai-nilai moral dan jati diri bangsa yang kokoh. Dengan demikian berbagai permasalahan bangsa dapat dihadapi dengan penuh optimisme dan kekuatan kebersamaan.

Tags:

Berita Terkait