Belum rampung kasus kericuhan berujung masuk ranah hukum antar pekerja di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara, kecelakaan kerja kembali terjadi. Perusahaan milik pengusaha asal China Tony Zhou Yuan dan bergerak di sektor nikel itu lagi-lagi menuai sorotan masyarakat. Pasalnya insiden kecelakaan kerja bukan kali pertama terjadi di perusahaan tersebut.
Anggota Komisi VII DPR Yulian Gunhar menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Perusahaan besar seperti PT GNI mestinya memiliki standar operasional prosedur keamanan kerja bagi para pekerjanya. Ironisnya, insiden kecelakaan kerja yang terjadi terakhir pun berujung korban tewas.
Dia berpendapat, dari sejumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT GNI Morowali Utara, operasional perusahaan mestinya dihentikan sementara untuk dilakukan audit komprehensif. Menurutnya, audit operasional secara komprehensif amatlah diperlukan terhadap perusahaan asing tersebut.
“Sejak awal DPR telah meminta agar pemerintah melakukan audit komprehensif terhadap PT GNI, baik dari sisi teknologi smelter hingga pelaksanaan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja (K3),” ujarnya melalui keterangannya, Rabu (1/2/2023).
Baca juga:
- Koalisi Usul 4 Hal Terkait Proses Hukum Konflik Pekerja PT GNI
- 2 Rekomendasi KontraS-Lokataru untuk Perkara Bentrok Antar Pekerja PT GNI
- Kasus PT GNI, Pemerintah Imbau Perusahaan Sikapi Tuntutan Pekerja Secara Bijak
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berpendapat, penghentian operasional PT GNI mendesak dilakukan agar dapat mengungkap fakta penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang berulang. Ironisnya, kecelakaan kerja kerap menimbulkan korban tewas dari kalangan pekerja.
Dia mewanti-wanti agar tidak dilakukan pembiaran atas terjadinya rentetan insiden kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa di pihak pekerja. Yulian mendorong agar pihak-pihak terkait bergerak menghentikan operasional perusahaan tersebut sejenak, hingga audit secra komprehensif rampung.