Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia dan IOJI Gelar Diskusi Kesehatan dan Keadilan Laut
Terbaru

Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia dan IOJI Gelar Diskusi Kesehatan dan Keadilan Laut

Hadir berbagai stakeholder yang merupakan perwakilan dari lembaga pemerintahan, kalangan akademisi, hingga LSM yang menyampaikan pemikirannya terkait isu tersebut.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Suasana diskusi meja bundar di atas kapal layar tinggi Norwegia, Statsraad Lehmkuhl membahas isu seputar ekonomi kelautan yang berkelanjutan, Senin (7/11/2022). Foto: Istimewa
Suasana diskusi meja bundar di atas kapal layar tinggi Norwegia, Statsraad Lehmkuhl membahas isu seputar ekonomi kelautan yang berkelanjutan, Senin (7/11/2022). Foto: Istimewa

Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia, Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) baru saja menggelar diskusi meja bundar di atas kapal layar tinggi Norwegia, Statsraad Lehmkuhl, yang berkunjung ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 6-9 November 2022. Diskursus yang diangkat dalam diskusi tersebut ialah seputar ekonomi kelautan yang berkelanjutan.

Terdapat 2 dari 5 bidang yang jadi pembahasan dan merupakan area kunci transformasi ekonomi kelautan berkelanjutan. Antara lain mencakup kesehatan laut dan keadilan laut. Dihadirkan pula berbagai stakeholder yang merupakan perwakilan dari lembaga pemerintahan, kalangan akademisi, hingga LSM yang menyampaikan pemikirannya terkait isu ini.

“Alih-alih memilih antara perlindungan laut dan produksi laut, High Level Panel for Sustainable Ocean Economy (Panel Kelautan atau the Ocean Panel) berfokus pada proses atau cara-cara yang dapat dilakukan agar dapat mencapai ekonomi kelautan dengan produksi yang berkelanjutan,” ujar Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin dalam sambutannya, Senin (7/11/2022) kemarin.

Menurutnya, pengelolaan laut yang berkelanjutan menjadi penting karena akan berimplikasi terhadap ragam manfaat bagi masyarakat. Beberapa diantaranya seperti memperluas lapangan pekerjaan, bisnis berkelanjutan, serta meningkatkan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada laut dan pesisir. Dalam hal ini, Indonesia memiliki peranan penting untuk menumpas perubahan iklim melalui pengelolaan kesehatan laut.

Mengingat eksistensinya sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia, perlu komitmen serius terhadap kesehatan laut. “Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar telah membuat komitmen serius tentang perlindungan kesehatan laut melalui tindakan mengatasi pencemaran plastik di laut,” kata dia.

Asisten Deputi Hukum dan Perjanjian Kelautan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Radian Nurcahyo, menuturkan Indonesia memiliki komitmen dan tindakan nasional yang telah diambil dalam rangka menuntaskan hal tersebut. Salah satunya komitmen mengurangi 30% limbah padat dan 70% sampah plastik di lautan per tahun 2025 mendatang.

“Komitmen ini ini telah diwujudkan dalam bentuk Rencana Aksi Nasional. Sementara itu, untuk mengurangi kebocoran yang terjadi di laut, seperti sampah plastik yang dibuang dari kegiatan pelayaran dan perikanan, Indonesia mendukung Proyek Kemitraan GloLitter,” ungkap Radian dalam penyampaian pandangannya.

Tags:

Berita Terkait