Keketuaan ASEAN, Indonesia Ingin Asia Tenggara Jadi Pusat Pertumbuhan
Terbaru

Keketuaan ASEAN, Indonesia Ingin Asia Tenggara Jadi Pusat Pertumbuhan

Berlaku sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 mendatang, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dalam keketuaannya.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Foto: Humas Kemlu
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Foto: Humas Kemlu

Mulai berlaku tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah secara resmi menerima tongkat keketuaan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dari Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. Di tengah dinamika yang bergejolak di dunia internasional, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dalam keketuaannya.

"Dari sisi geopolitik maupun ekonomi, situasi masih belum kondusif dan dunia masih mengalami tantangan multi-dimensi. Tantangan dari sisi geopolitik, rivalitas akan tetap tajam. Kita berharap rivalitas ini tetap dapat dikelola, sehingga tidak muncul konflik terbuka atau perang baru," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi dalam keterangan persnya, Rabu (23/11/2022) kemarin.

Hal yang sama menjadi penting untuk dikelola dengan perhatian ialah di Kawasan Indo-Pasifik dan di Asia Tenggara. Dari segi ekonomi global, Retno menjelaskan bila kondisinya negara dunia tidak segera memperkuat kerja sama, hal tersebut dapat berdampak pada semakin suramnya ekonomi dunia di tahun 2023 yang akan datang.

Namun, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara meski di tengah terombang-ambingnya ekonomi yang diproyeksikan terus menurun, Asia Tenggara tetap berada pada posisi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. "Kawasan ini memang pernah terkena dampak krisis keuangan yang cukup dalam. Setelah itu, Asia Tenggara memiliki kinerja ekonomi yang cukup kuat," kata dia.

Indonesia sendiri memiliki keinginan untuk membuat kawasan Asia Tenggara terus menjadi pusat pertumbuhan atau 'an epicentrum of growth'. Untuk menjaga itu terdapat sejumlah kondisi yang perlu dipenuhi. Seperti bila ASEAN tetap mampu menjadi motor stabilitas kawasan dan menjaga sentralitasnya; ASEAN mampu menangani kejahatan-kejahatan lintas batas.

Kemudian jika ASEAN terus memperkuat ketahanan kesehatan, energi, pangan dan keuangan; ASEAN terus memperhatikan kepentingan rakyatnya termasuk para pekerja dan pekerja migran; ASEAN terus memberikan perhatian terhadap peningkatan proteksi dan promosi hak asasi manusia; serta lebih mendekatkan ASEAN dengan kepentingan rakyat.

"Singkat kata, Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan, to make ASEAN Matters. Penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya. Penting dan relevan ke luar bagi kawasan Indo-Pasifik dan dunia. Dengan dasar pemikiran inilah, Keketuaan Indonesia akan mengambil tema: ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," ungkap Retno.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait