Sepatu bekas yang notabene barang impor membanjiri dalam negeri. Kondisi tersebut berdampak terhadap produk dalam negeri. Ya, penurunan ekspor sebagai dampak dari permintaan global yang belum juga mereda akibat pengaruh inflasi dan resesi. Padahal, pasar domestik diharapkan mampu mendongkrak pembelian sepatu dari industri alas kaki di dalam negeri. Sayangnya, maraknya impor ilegal sepatu bekas menjadi kendala subsektor industri alas kaki untuk tumbuh optimal.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, video hasil investigasi salah satu jurnalis mengungkap sepatu-sepatu bekas dari negara tetangga, Singapura disumbangkan pemiliknya bagi proyek keberlanjutan. Ternyata, malah berujung di pasar-pasar loak di Indonesia.
“Praktik impor ilegal sepatu bekas ini harus dihentikan karena berdampak buruk bagi industri alas kaki dalam negeri,” ujar di Jakarta, Senin (6/3) sebagaimana dilansir dari laman Kemenperin.
Baca juga:
- Penetapan 4 Tersangka Jadi Pintu Masuk Bongkar Mafia Minyak Goreng
- Kejagung Diminta Bongkar Kasus Mafia Impor Tekstil Ilegal
Agus menyebut, dalam video itu menjelaskan semula masyarakat negeri Singa itu mendonasikan sepatu olahraga miliknya. Tentu saja sepatu bekas, melalui boks-boks donasi di tempat umum. Rencananya sepatu-sepatur itu bakal didaur ulang menjadi alas taman bermain dan trek lari.
Nah pendek cerita, seorang jurnalis memasang alat pelacak di beberapa sepatu yang disumbangkannya. Ternyata hasil pelacakannnya menunjukkan sepatu-sepatu tersebut dijual di pusat-pusat penjualan sepatu bekas di Batam maupun Jakarta. Sontak saja fakta tersebut di luar dugaan.
Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR periode 2009-2014 itu mengatakan, peristiwa tersebut menunjukan impor ilegal sepatu bekas dilakukan secara terorganisir. Ironisnya malah menyalahgunakan peruntukannya yang semua sepatu-sepatu bekas tersebut untuk proyek sosial.