Kemnaker Beri Penjelasan 6 Isu Ketenagakerjaan dalam Perppu Cipta Kerja
Terbaru

Kemnaker Beri Penjelasan 6 Isu Ketenagakerjaan dalam Perppu Cipta Kerja

Meliputi isu PKWT, cuti atau istirahat panjang, waktu libur/istirahat, cuti haid dan melahirkan, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pesangon.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Keempat, Perppu dianggap menghapus cuti haid dan melahirkan. Cesar menampiknya. Menurutnya, Perppu tidak menghapus ketentuan cuti haid dan melahirkan. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam UU 13/2003 itu masih tetap berlaku. Mengingat tidak ada perubahan terhadap ketentuan itu, maka cuti haid dan cuti melahirkan tidak masuk dalam Perppu.

“Acuan yang digunakan tetap pasal 81 dan pasal 82 UU 13/2003,” ujarnya.

Kelima, PHK secara sepihak. Salah satu kekhawatiran yang muncul di kalangan pekerja terhadap Perppu 2/2022 termasuk UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja membolehkan pengusaha untuk melakukan PHK sepihak. Cesar menegaskan, PHK hanya dapat dilakukan bila perusahaan telah memberitahukan terlebih dahulu kepada pekerja/buruh dan pekerja/buruh memberikan persetujuan atas PHK tersebut. Perselisihan PHK tetap diselesaikan melalui mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial sebagaimana diatur UU No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

Keenam, soal pandangan yang menyebut kompensasi pesangon, dan penghargaan masa kerja dihapus melalui Perppu. Cesar menguraikan Perppu tetap mengatur kompensasi pesangon, penghargaan masa kerja, ddan penggantian hak. “Untuk besaran kompensasi masing-masing alasan PHK diatur lebih lanjut dalam PP No.35 Tahun 2021,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait