Kenaikan Harga BBM Serta Dampak di Berbagai Sektor
Terbaru

Kenaikan Harga BBM Serta Dampak di Berbagai Sektor

Kenaikan Harga BBM disebabkan oleh beberapa faktor, selain disebabkan oleh tingginya kenaikan harga minyak dunia, under supply dibanding demand yang terjadi di dalam negeri juga turut mempengaruhi harga kenaikan BBM.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Kenaikan Harga BBM Serta Dampak di Berbagai Sektor
Hukumonline

Kenaikan harga mentah dunia turut menyeret harga minyak mentah Indonesia dari US$95,72 per barel menjadi US$ 113,50 per barel. Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM No.33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022, yang dikeluarkan pada tanggal 1 April 2022 yang lalu.

Konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina serta pengenaan sanksi dan kegagalan infrastruktur produksi di negara-negara penghasil minyak mentah disinyalir kuat menjadi penyebab naiknya minyak mentah dunia.

BBM termasuk ke dalam subsidi energi pemerintah yang mana dapat menguras anggaran belanja negara. Di sisi lain kenaikan harga BBM akan dikhawatirkan menghambat pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya naik.

Inflasi bukan hal yang tidak mungkin terjadi karena BBM merupakan salah satu unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Namun, di sisi lain, kenaikan BBM tidak dapat dihindari, lantaran beban subsidi negara sulit melakukan investasi bidang lain untuk mendorong tumbuhnya ekonomi.

Baca juga:

Beragam faktor dapat menjadi alasan belum mampunya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat. Di antaranya disebabkan belum berlakunya pengelolaan sumber daya minyak secara optimal, baik dari sisi teknologi produksi, manajemen, sumber daya manusia dan faktor pendukung lain. Penurunan jumlah produksi minyak mentah menyebabkan pemenuhan kebutuhan minyak di dalam negeri tidak terpenuhi.

Beberapa sektor yang terpengaruh dengan adanya kenaikan BBM adalah harga bahan pangan untuk keperluan distribusi dan produksi. Kenaikan harga pangan akan mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu.

Selain bahan pangan, sektor transportasi jelas menerima imbas besar. BBM merupakan jantung dalam sektor transportasi, kenaikan Rp1000 hingga Rp1500 akan mengakibatkan transportasi menaikkan tarif angkutan hingga 35% yang tentunya berdampak bagi masyarakat.

Kenaikan harga dari dua sektor ini dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat menerima kenaikan akan harga BBM. Harga pangan dan transportasi melambung, sedangkan upah yang masyarakat terima tidak cukup untuk memenuhi berbagai harga kebutuhan yang naik.

Kenaikan BBM berpengaruh pasti terhadap berbagai sisi kehidupan ekonomi masyarakat dan secara luas berimplikasi terhadap makro ekonomi negara. Naiknya harga BBM berpengaruh terhadap eksponensial indikator makro ekonomi yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sementara itu, saat ini harga BBM Pertamina di wilayah Jawa-Bali per 1 April 2022, yaitu:

  1. Pertalite (RON 90) dengan harga Rp7.650
  2. Pertamax (RON 92) dengan harga Rp12.500
  3. Pertamax Turbo (RON 98) dengan harga Rp500
  4. Solar/Biosolar dengan harga Rp5.150
  5. Dexlite dengan harga Rp12.950
  6. Pertamina DEX dengan harga Rp13.700

Dalam APBN 2022 pemerintah telah mengalokasikan total anggaran subsidi sebesar Rp206,96 triliun yang dibagi ke dalam subsidi energi sebesar Rp134,03 triliun dan non energi sebesar Rp72,93 triliun.

Tags:

Berita Terkait