Kepastian Hukum bagi Pelaku Usaha di Tengah Prediksi Resesi Global 2023
Terbaru

Kepastian Hukum bagi Pelaku Usaha di Tengah Prediksi Resesi Global 2023

Peranan advokat menjadi amat penting sebagai tiang kepastian hukum Indonesia. Selaku profesi yang mengiring pelaku usaha yang menjadi pihak paling terdampak atas krisis, advokat harus mengambil peran.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (berdiri) saat berbicara dalam Focus Group Discussion 3 National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023 bertajuk 'Resesi Global dan Kepastian Hukum Bagi Para Pelaku Usaha di Indonesia', Jumat (24/2/2023). Foto: RES
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro (berdiri) saat berbicara dalam Focus Group Discussion 3 National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023 bertajuk 'Resesi Global dan Kepastian Hukum Bagi Para Pelaku Usaha di Indonesia', Jumat (24/2/2023). Foto: RES

Seperti diketahui, berbagai pihak dari level internasional hingga domestik banyak yang memprediksi akan terjadinya resesi perekonomian global di tahun 2023 ini. Menanggapi pandangan tersebut Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro berpandangan optimis Indonesia tidak akan mengalami resesi.

“Karena Indonesia punya sektor-sektor defensif yang basisnya domestik. Jadi sektor ini yang harapannya menimbulkan resilience ekonomi di Indonesia,” kata Andry Asmoro dalam Focus Group Discussion 3 National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023 bertajuk “Resesi Global dan Kepastian Hukum Bagi Para Pelaku Usaha di Indonesia”, Jum’at (24/2/2023).

Hukumonline.com

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro.

Dari proyeksi yang terlihat, Andry melihat mayoritas hanya mengalami perlambatan ekonomi. “Harapannya memang ekonomi Indonesia pun terkena dampak positifnya. Indonesia ini proyeksinya 4,8 persen, tahun lalu 5,3 persen. Ini sebenarnya risiko terbesar bukan kita menghadapi resesi, tapi perlambatan ekonomi,” kata dia.

Baca Juga:

Berbeda dengan kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2020 ketika Pandemi Covid-19 menerpa. Saat itu, setelah mobilitas dibatasi lantas ekonomi negara menjadi anjlok. Konsumsi menurun tajam karena masyarakat dibatasi ruang geraknya, tidak dapat berpergian kemanapun. Namun saat ini, konsumsi warga Indonesia sudah mulai meningkat lagi sejak tahun 2021 yang berimbas pada meningkatkan kembali perekonomian Indonesia.

“Kita pakai data transaksi credit card dan debit card itu kelihatan trennya (terjadi peningkatan). Kalau ditanyakan, ekonomi Indonesia ini akan resilience atau enggak? Sepanjang tidak ada pandemi lagi dan harga komoditas masih tinggi, Indonesia tidak akan resesi. Resesi itu terjadinya di negara lain, di Indonesia gak akan resesi, kemungkinannya kecil,” ungkap ekonom itu dengan optimis.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) Imran Nating memahami sudut pandang ekonom memiliki keyakinan dampak resesi tidak akan ‘terlalu ngeri’ ketika masuk ke Indonesia. Ia masih ingat betul sejumlah ekonom lainnya yang menyampaikan pandangan serupa. Meski begitu tetap sebagai advokat yang memiliki tanggung jawab terhadap klien harus bisa lebih berhati-hati.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait