Keunikan Ciptaan AI: Perpaduan Kreativitas Memanfaatkan Machine Learning
Terbaru

Keunikan Ciptaan AI: Perpaduan Kreativitas Memanfaatkan Machine Learning

Kemampuan untuk mengkoneksikan kreativitas dan tech adalah aset yang sangat menjanjikan untuk bertahan. Soalnya tak bisa dihindari, ke depan semua manusia akan hidup dan berdampingan dengan tech.

Oleh:
Hamalatul Qurani
Bacaan 3 Menit
Director Hakuhodo Agency, Irfan Ramli. Foto: HOL
Director Hakuhodo Agency, Irfan Ramli. Foto: HOL

Connecting creativity dengan tech menjadi kemampuan yang wajib dimiliki manusia untuk bertahan di era gempuran Artificial Intelligence (AI). Menyadari hal itu, Hukumonline mengadakan In-House Training bertajuk ‘Creative Thinking’ agar para karyawan mampu meningkatkan kemampuan berfikir dan bekerja secara kreatif.

Irfan Ramli, Director Hakuhodo Agency menjadi pembicara yang diundang untuk berbagi pemikirannya. Setelah hampir 34 tahun bekerja di industri grafis, Irfan tak menampik ketakutannya dalam menyaksikan betapa cepat teknologi desain grafis ini berkembang. Ia bahkan mendemonstrasikan bagaimana sebuah detail gambar yang dulu butuh masa pengerjaan 3 sampai 4 bulan, kini via AI bisa tuntas hanya dalam waktu 36 detik saja.

“Saya hidup di dunia grafis cukup lama, hampir 34 tahun. Industri yang sangat saya cintai, walaupun perubahannya sangat cepat, sangat menyenangkan, tapi juga menakutkan,” tuturnya.

Baca Juga:

Walaupun beberapa proses pengerjaan AI ada yang masih butuh intervensi manusia, Irfan mengungkap nyatakan ada yang sudah lepas dari intervensi manusia, dan itu sudah terjadi! Lantas, apakah masih ada ruang bagi pekerja di industri kreatif? Ia memilih untuk berpikir bahwa harusnya tech bisa memperkaya pekerja kreatif. “Kalau tidak kita akan terbunuh!” tukasnya.

Kemampuan untuk mengkoneksikan kreativitas dan tech menurutnya adalah aset yang sangat menjanjikan untuk bertahan. Soalnya, tak bisa dihindari, ke depan semua manusia akan hidup dan berdampingan dengan tech. Kreativitas-lah yang akan men-drive tech tools itu ke depannya. Ia memandang kepintaran AI layaknya kepintaran manusia. Walaupun saat ini masih banyak kelemahan di dalamnya.

“Banyak yang belum terbarukan, lebih dalam lagi machine learning process pembuatan algoritma dari data, bisa membuat keputusan dari pattern dan data yang ada, tapi dalam banyak hal masih butuh intervensi manusia,” jelasnya.

Tags:

Berita Terkait