Khidmat, Prosesi Pemakaman Mendiang Prof Erman Rajagukguk Dihadiri Murid-Muridnya
Terbaru

Khidmat, Prosesi Pemakaman Mendiang Prof Erman Rajagukguk Dihadiri Murid-Muridnya

Bukan hanya sanak saudara dari keluarga almarhum Prof Erman, disebutkan hampir ratusan orang termasuk murid-muridnya menghadiri prosesi pemakaman.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Mendiang Prof Erman Rajagukguk. Foto: Dokumen Hukumonline
Mendiang Prof Erman Rajagukguk. Foto: Dokumen Hukumonline

Setelah beberapa waktu belakangan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Prof Erman Rajagukguk dikabarkan sakit, tokoh hukum itu akhirnya berpulang di usianya yang ke-76 tahun. Tepatnya, pada Selasa (23/8/2022) malam di RSUD Kota Mataram. Prosesi pemakaman berlangsung di Desa Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/8/2022) sore.

“Beliau setelah (dikabarkan) meninggal dunia di RSUD Mataram, dibawa ke rumah keluarga, rumah duka. Ada di Pedalaman Kopang Lombok Tengah. Dari malam sampai (Rabu, 24/8/2022) Ashar itu disemayamkan di rumah duka, setelah Ashar jenazah dibawa ke Masjid Darussalam. Itu tepat di depan rumah keluarga,” terang Dosen di Bidang Studi Hukum Ekonomi dan Teknologi Fakultas Hukun Universitas Indonesia (FH UI) Teddy Anggoro kepada Hukumonline, Kamis (25/8/2022).

Seusai sholat Ashar, barulah setelahnya dilakukan sholat jenazah. Kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pemakaman dari talqin, pembacaan tahlil, dan seterusnya. Usai rangkaian tersebut, disediakan waktu untuk perwakilan murid menyampaikan sepatah dua patah kata untuk mengenang sosok almarhum. Dari kalangan murid Prof Erman diwakilkan oleh Hakim Agung Dr. Nurul Elmiyah.

Baca Juga:

Teddy menjelaskan ucapan yang dituturkan Nurul saat itu adalah wejangan yang sering diomongkan oleh Prof Erman sendiri semasa hidupnya. “Semenjak berusia lanjut ini, Prof Erman selalu bilang hidup ini cuma 3 yang tidak pernah putus pahalanya. Kebaikan yang ditabur-tabur, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh-sholehah. Kalau kata bu Nurul Insya Allah Prof Erman punya ketiganya itu,” kata dia.

Terakhir, sambutan dari pihak keluarga yang pada intinya mengucapkan terima kasih kepada para pihak dan meminta keikhlasan bila almarhum memiliki tanggungan ataupun perbuatan yang tidak menyenangkan. Bila tidak sekalipun diminta untuk menyelesaikannya dengan ahli waris. Seusai semua prosesi, pada malamnya pukul setengah 8 waktu Lombok dilakukan tahlilan malam pertama sampai dengan selesai.

“Puluhan lebih lah ya, mungkin bisa hampir ratusan yang hadir. Karena memang murid-murid dari Jakarta juga (menghadiri pemakamannya),” kata Teddy.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait