Peserta Pendidikan Kurator dan Pengurus AKPI Angkatan XXVIII. Foto: istimewa.
Dalam sambutannya, Ketua Umum AKPI, Dr. Jimmy Simanjuntak, S.H., M.H., mengungkapkan, pertemuan tatap muka diharapkan dapat meningkatkan keseriusan dan proses pembelajaran dengan lebih efektif. Pun itu sebabnya, sejumlah upaya menerapkan protokol kesehatan ketat telah dilakukan, seperti mewajibkan para peserta mendapatkan vaksin lengkap melalui verifikasi aplikasi Peduli Lindungi; membekali setiap peserta dengan swab antigen kolektif per minggunya; melengkapi venue dengan fasilitas pengecekan suhu dan pengaturan jarak duduk; hingga mewajibkan para peserta menggunakan masker, hand sanitizer, membawa alat makan, alat tulis, dan perlengkapan ibadah.
“Dari kuota yang diberikan, ada dua tempat pelatihan yaitu Jakarta, dengan peserta 100 orang dan Surabaya, 50 orang. Tahun ini, kita memberlakukan passing test secara online. Namun, tetap dilakukan perbaikan-perbaikan agar tingkat keadilan dapat dirasakan berbagai pihak. Silakan mengikuti pendidikan dari awal hingga hari akhir dan memanfaatkan sesi diskusi maupun mentoring. Harapan kami, tidak ada yang gagal. 100% dari peserta pendidikan dapat berhasil, lulus, tidak ada hambatan, dan semua dalam keadaan sehat walafiat,” Jimmy menambahkan.
Seremoni pembukaan Pendidikan Kurator dan Pengurus AKPI Angkatan XXVIII ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan AKPI, di antaranya Ketua Dewan Sertifikasi, Dr. Ricardo Simanjuntak, S.H., LL.M, ANZIIF, MCIArb yang turut memberikan arahan; Ketua Dewan Penasihat, Jamaslin James Purba, S.H., M.H.; dan Ketua Dewan Kehormatan Suhendra Asido Hutabarat, S.H., S.E., M.M,. M.H.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Hukumonline dengan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI). |