Komitmen Ine Memberi Jasa Hukum Prima di Tengah Pandemi
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2020

Komitmen Ine Memberi Jasa Hukum Prima di Tengah Pandemi

Ine memiliki pandangan kritis terhadap situasi terkini, berinisiatif tinggi, serta personal care terhadap semua proyek dan klien yang sedang ditangani.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Ine Nurhayati, seorang Junior Associate dari Indonesia Global Law Firm (IGLO). Foto: istimewa.
Ine Nurhayati, seorang Junior Associate dari Indonesia Global Law Firm (IGLO). Foto: istimewa.

Sejak World Health Organization (WHO) menetapkan coronavirus disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global, sejumlah perubahan telah terjadi secara signifikan. Apalagi, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terdampak sebaran virus korona. Dua upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, seperti pembatasan aktivitas di luar rumah serta anjuran untuk menghindari kontak langsung (physical distancing) lantas menjadi hal umum yang dilakukan banyak orang di masa ini.

 

Tentu, keadaan ini menimbulkan beragam konsekuensi. Satu yang pasti, kegiatan masyarakat jadi terhambat dalam beberapa sektor, seperti sektor bisnis. Penerapan sistem work from home (bekerja dari rumah-WFH) pun pada akhirnya menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi para konsultan hukum yang terbiasa beraktivitas dan menjalani profesinya secara bertatap muka dengan rekan kerja, klien, pengadilan, serta instansi pemerintahan.

 

Hal serupa juga dirasakan oleh Ine Nurhayati, seorang Junior Associate dari Indonesia Global Law Firm (IGLO). Kini, pekerjaan sehari-hari seperti brainstorming bersama atasan, senior associate, rekan kerja, klien, mempersiapkan beberapa berkas untuk kebutuhan klien dengan instansi pemerintahan, sidang di pengadilan, hingga konsultasi langsung dengan instansi pemerintah—tidak lagi dapat dilakukan secara tatap muka. Akibatnya, beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan instansi pemerintahan jadi sedikit terhambat. Penyebabnya, layanan yang dibutuhkan tidak tersedia dalam sistem yang telah ada.

 

Namun, Ine yakin, selalu ada solusi untuk setiap kendala. Termasuk, di masa sulit pandemi saat ini. Perkembangan teknologi kemudian jadi salah satu jalan keluar, terlebih untuk menggantikan pertemuan tatap muka dengan senior associate, rekan kerja, dan klien. Kendati pada akhirnya, teknologi juga mengubah beberapa kebiasaan kerja, ada beberapa platform maupun aplikasi yang menyediakan fitur tatap muka. Adapun perkembangan teknologi ini bukan hanya bermanfaat dalam menyiasati tugas pekerjaan, melainkan kegiatan Ine lainnya, seperti kuliah online magister dan berkomunikasi atau sharing dengan junior member Maranatha Law Debate.

 

“Kita sebagai manusia menyadari bahwa kecanggihan teknologi tidak selalu memenuhi kebutuhan. Ada beberapa pekerjaan yang memang tidak dapat dijalankan karena hambatan yang sulit disiasati. Biasanya, kami akan melakukan diskusi terlebih dulu dengan klien dan memberi mereka pengertian: kadang kala, jalan lain menghadapi kesulitan adalah menunggu keadaan perlahan jadi membaik,” kata Ine. 

 

Pelayanan Harus Tetap Maksimal

Di tengah kesulitan maupun kendala yang sedang dihadapi, sudah seharusnya firma hukum menjamin proses komunikasi yang responsif dan memberikan layanan jasa hukum prima. Keduanya penting—terutama dalam menjaga kepercayaan klien. Ine percaya, sesulit apa pun keadaan yang dihadapi, rasa percaya dan tindakan preventif perlu. Apalagi, kepercayaan—khususnya dari klien—tidak akan datang dua kali.

 

“Pada dasarnya, sebagai manusia kita harus mengupayakan yang terbaik. Ada satu nasihat yang menjadi pegangan saya, yaitu ‘lakukan yang terbaik seolah-olah kamu akan mati esok hari’. Bagi saya, kita harus mengupayakan yang terbaik dalam melakukan hal apa pun, tidak peduli hambatannya. Selain itu, hal yang kita lakukan harus bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain,” Ine menambahkan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait