Meski demikian, Alexander menegaskan, dalam kondisi apapun, kliennya tetap berkomitmen untuk mendukung pembangunan dan agregasi dari konten lokal di Indonesia bagi masyarakat Indonesia dan pasar-pasar ekspor. Potensi kerugian Astro sekitar RM200 juta akibat kejadian ini. Tapi demi menjaga citra, klien kami rela merugi asal konsumen Direct Vision tidak dirugikan, ujar Alexander.
Hingga berita ini diturunkan hukumonline belum berhasil mengorek keterangan dari pihak Lippo. Direktur Korporasi PT First Media, Harianda Noerlan tidak menjawab telepon dan membalas SMS yang dilayangkan oleh hukumonline.