Korban Salah Tangkap Tempuh Jalur Hukum
Berita

Korban Salah Tangkap Tempuh Jalur Hukum

Dianiaya polisi hingga giginya tanggal dan sempat ditodongkan pistol.

Oleh:
Ant
Bacaan 2 Menit

Saat itu, petugas ternyata mencari Heru, salah seorang pengedar yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika tersebut. Petugas baru sadar jika salah sasaran ketika korban menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan namanya adalah Mintoro.

Warga yang geram melihat ulah para petugas yang main pukul, sempat melakukan penyanderaan sekitar empat jam. Petugas tidak diperbolehkan meninggalkan lokasi dan hendak dihakimi warga. Aksi warga bisa dicegah setelah petugas provost dari Polres Kediri datang, dan warga menuntut agar kepala operasional penggerebakan saat itu, Aipda Sugeng meminta maaf.

Para anggota polisi itu baru bisa meninggalkan Desa Selosari setelah petugas dari Provost Polres Kediri berhasil meredam emosi warga dan petuas meminta maaf.

Korban salah tangkap yang saat itu cukup kritis sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan. Korban dirawat sehari dan baru diperbolehkan pulang Senin sore ini.

Sementara itu, Kepala Desa Selosari Suparlin mengaku terkejut dengan aksi penggerebekan yang dilakukan polisi di rumah salah seorang warganya. Ia bahkan lebih terkejut, karena petugas ternyata salah tangkap.

"Yang dicari Heru. Memang secara alamat, baik orang tua maupun Heru di desa ini, tapi rumah Heru tidak pernah ditinggali," katanya.

Ia juga sempat mengaku mendapat keluhan dari Mintoro. Setahunya, warganya itu memang pernah menjalani operasi dua kali, yaitu sakit paru-paru dan usus buntu dua setengah tahun lalu.

"Kemarin Mintoro mengeluhkan jika perutnya panas, dadanya sesak dan sempat pusing. Katanya, ia khawatir jika ada gangguan setelah kejadian itu," ujarnya.

Pihaknya juga siap untuk mendampingi warganya jika akan menuntut kasus itu ditangani secara hukum. Sebagai perangkat desa, pihaknya mendukung sepenuhnya kemauan dari warganya.

Sementara itu, Humas Polres Kediri Ipda Ribiko belum bisa dikonfirmasi. Telepon selulernya tidak diangkat saat akan dimintai konfirmasi tentang rencana korban untuk melanjutkan kasus ini ke jalur hukum.

Tags: