Korupsi Layanan Publik Jadi Kendala Investasi
Berita

Korupsi Layanan Publik Jadi Kendala Investasi

Pemerintahan Jokowi-JK diminta melakukan pembenahan sistem secara menyeluruh sehingga praktik korupsi bisa dipangkas dan investasi serta pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

ANT
Bacaan 2 Menit

Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan tahun 2015. Sebagian besar paket kebijakan tersebut berkaitan dnegan pemangkasan izin usaha di sejumlah sektor. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, dengan langkah kebijakan yang diambil ini, maka pemerintah melakukan reformasi struktural dan juga mendorong adanya efesiensi dalam mesin birokrasi pemerintah.

Terpisah, untuk mencegah penyebaran korupsi, KPK melakukan kampanye kepada para pemuda dalam kegiatan Anti-corruption Youth Camp 2015."Pahlawan tidak selalu di tempat ramai, disorot TV, tapi juga di tempat-tempat yang sunyi, seperti komunitas-komunitas," kata pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi dalam Anti-corruption Youth Camp di Kaliurang, Yogyakarta, Senin (19/10).

Acara ini merupakan kegiatan tahunan KPK yang kedua kali. Untuk kegiatan pertama diadakan di Jakarta tahun lalu. "Kalau mahasiswa sudah belajar bikin proposal dengan membengkakkan harga, nah itu sudah bibit-bibit perilaku koruptif atau mengunakan jawaban temannya sebagai jawabannya, dia itu korupsi juga, itu kan nyontek. Satu pesan saya jangan jadi pasiennya KPK," tambah Johan.

Sedangkan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko menyatakan bahwa usia pelaku korupsi yang ditangai KPK saat ini semakin muda."Akhir-akhir ini usia koruptor semakin muda, zaman dulu koruptor tampang jelek, sudah tua, kalau koruptor sekarang muda, cantik, ada yang background bintang film. Itu hal yang kurang menggembirakan," kata Sujanarko.

Sujanarko yang juga calon pimpinan KPK tersebut mengatakan usia sejumlah orang yang terlibat dalam kasus korupsi di KPK ada yang merupakan bapak dan anak maupun pasangan suami istri."Makin mengkhawatirkan karena kalau dilakukan keluarga, anak-istri, bapak-anak, jangan-jangan merekayasa korupsi diceritakan di meja makan," pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait