KPK Diminta Usut Informasi Novel Soal Kerugian Rp100 Triliun di Kasus Bansos
Terbaru

KPK Diminta Usut Informasi Novel Soal Kerugian Rp100 Triliun di Kasus Bansos

Agar informasi ini menjadi terang benderang, mengalir kemana saja dana Bansos yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 100 triliun itu?

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Foto: RES
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Foto: RES

Kicauan penyidik senior Novel Baswedan nampaknya bukan sembarang informasi soal kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) yang merugikan Rp100 triliun. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta meneliti dan menyelidik lebih dalam perihal informasi tersebut. Sebab, patut diduga kasus ini melibatkan banyak pihak demi meraup keuntungan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Bachtiar Najamudin melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Komplek Parlemen, Rabu (19/5/2021). “Perlu pendalaman serta penyelidikan lebih lanjut dari apa yang disampaikan oleh Novel Baswedan,” ujarnya.

Dia mengatakan bila terbukti ada indikasi kuat penyimpangan dana terkait penanganan pandemi Covid-19, aparat penegak hukum harus bertindak tegas untuk memproses hukum pihak-pihak yang terlibat. Apalagi ancaman dalam UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi amat berat terhadap korupsi dana penanganan bencana.

Ia berharap informasi yang disampaikan Novel tak boleh sebatas asumsi. Maka dari itu, perlu pendalaman dan pembuktian lebih lanjut. Menurutnya, penyidik KPk menilai adanya kesamaan pola korupsi bansos di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya. Bila pola tersebut memiliki kencenderungan penyimpangan di seluruh daerah Indonesia, boleh jadi menjadi modus besar.

“Karenanya harus diungkap kasus skandal mega korupsi paling masif ini. Bahkan, berpotensi melibatkan pejabat daerah. Ini harus segera diungkap,” pintanya.

Senator asal Bengkulu itu mewanti-wanti agar keterangan Novel tidak dikaitkan dengan polemik hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK. Sebagai institusi, KPK harus tetap melaksanakan tugas penegakan hukum dalam memberantas korupsi secara profesional dengan semangat  bersama dalam bingkai kelembagaan.

Dia pun menyayangkan Kasatgas penyidik kasus Bansos Andre Dedy Nainggolan merupakan salah satu pegawai KPK yang dinonaktifkan berkenaan dengan hasil tes wawasan kebangsaan. Padaha, Andre merupakan orang yang berperan menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ke persidangan. Andre juga ditemani oleh penyidik M. Praswad Nugraha yang juga sedang dinonaktifkan, yang berhasil menetapkan lima tersangka hingga ke meja hijau.

Tags:

Berita Terkait