Kuasai 5 Hal Ini Agar Jadi In House Counsel Andalan Perusahaan
Utama

Kuasai 5 Hal Ini Agar Jadi In House Counsel Andalan Perusahaan

Tidak cukup hanya menguasai kemahiran bidang hukum. Lulusan Fakultas Hukum Harus ditunjang berbagai keterampilan lain.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

2. Analisis Risiko

In house counsel juga berperan mengurangi dampak risiko hukum bagi perusahaan. Memprediksi berbagai risiko sejak awal transaksi dipersiapkan adalah bagian dari tugasnya. Artinya in house counsel bukan sekadar ‘pemadam kebakaran’ saat masalah hukum terjadi. Mereka dituntut mempersiapkan segala alternatif jalan keluar untuk risiko yang mungkin terjadi.

Dian menambahkan analisis risiko termasuk soal kekosongan regulasi yang tegas berkaitan kepentingan perusahaan. Membangun dialog dengan regulator dan pemangku kepentingan lainnya menjadi bagian dari analisis sekaligus mitigasi risiko. “In house counsel berdiskusi dengan mereka untuk memastikan kepentingan perusahaan bisa diakomodasi lewat regulasi yang mungkin akan dibuat,” ujarnya.

3. Komunikasi Efektif

“Kenali siapa yang diajak bicara dan bagaimana budaya perusahaan selama ini,” kata Ingkan mewanti-wanti. Ia mengingatkan bahwa in house counsel juga menangani urusan hukum dari berbagai divisi lain di perusahaan. Penting untuk menyampaikan pesan secara mudah dan jelas kepada mereka yang tidak berlatar belakang hukum.

“Anda berkomunikasi dengan banyak orang yang tidak berlatar belakang hukum dan tidak memahami risiko dari apa yang akan dijalankan,” katanya. Bisa dikatakan bahwa seluruh lapis unit kerja perusahaan adalah klien tetap in house counsel. Hanya in house counsel yang diandalkan agar bisnis perusahaan tidak tersangkut masalah hukum.

(Baca juga: Pilih Karir In House Counsel atau di Law Firm? Cek Dulu 5 Bedanya).

Komunikasi dengan pembuat keputusan dalam perusahaan harus menggunakan istilah yang mereka mengerti. “Keterampilan penting lain yang saya pelajari adalah powerpoint dan excel. Bagaimana menampilkan banyak informasi dengan ringkas dan jelas,” kata Desy menambahkan.

4. Kolaborasi

Masih berkaitan dengan komunikasi, in house counsel akan bekerja lintas unit kerja dalam perusahaan. Penting bagi in house counsel bisa membangun kerja sama atas nama kepentingan perusahaan. Kolaborasi in house counsel bahkan termasuk langsung berhubungan dengan jajaran direksi. Semua dimulai dengan membangun kepercayaan sebagai rekan satu tim dengan kepentingan besar yang sama.

Hukumonline.com

Foto: Bimbingan freshgraduate bersama mentor in house counsel. (HOL)

5. Business Acumen

Memahami bisnis perusahaan juga menjadi tuntutan. In house counsel diharapkan mampu memahami kondisi keuangan dari perusahaan. Setidaknya aspek komersial dari transaksi. Dengan cara itu mereka memiliki kepekaan potensi kerugian jika terjadi masalah hukum.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait